"Ya udah kalo gitu, gampang. Biar gue yang ngasih duit ke mereka, anggep aja gue udah beli lo."
Plakk
Mendengarnya, Arka yang sulit mengendalikan diri pun langsung melesatkan tangannya untuk menepuk mulut kurang ajar itu.
"Lo kira gue barang? Permasalahannya kan nggak cuman tukar balas budi sama material, gue harus tanggung jawab sama hidup masa tua mereka nanti, kan? Seperti yang udah mereka usahain ke gue sampek dengan sekarang."
"Oke, di masa depan gue bakalan ngasih mereka perawat buat ngurusin. Masalah selesai, kan?"
Dan Arka yang bertambah geram, menarik kekang dasi pria itu semakin naik, berharap bisa mencekik.
"Bukan gitu aja."
"Lah, trus? Lo bilang bukan soal materi, bukan juga soal kepastian keamanan dan kebutuhan mereka nanti. Yang gue tangkep nyatanya salah. Jadi, masalahnya ada di mana? Lo takut nggak bisa bales kasih sayang mereka yang pilih kasih?"
"Mereka orangtua gue, loh!"