Kapitel 90: Unfinished business

"Wah beneran. Padahal aku ga pernah macem macem loh" Ujar davi dengan memasang Wajah yang Sokan  kaget Dan tidak mengerti.

"Ya Menurut kamu aja lah, cewek Tuh paling gampang baper Kalo Di perhatiin Kaya gitu. Jadi kamu yang Kaya gitu bakal bikin mereka Salah paham. Meski Aku tau maksud kamu Ngga gitu" ujar Ku lagi dengan analisis Menurut kaca mata Ku..

"Menurut Aku Ngga gitu sih" Davi terdiam sesaat Sambil menatap Aku yang Asik memilih milih pakaian yang Tergantung menunggu Di beli.

"Itu kan Menurut kamu" ujar Ku kemudian Sambil berlalu ke boot penjual lain. Kali INI Aku sedang Asik memperhatikan macam macam kacamata dengan design unik.

" Kalo Aku bisa meluluh kan Hati orang dengan semudah ITU. Kenapa kamu Ga ikut luluh juga dengan cara ITU, Padahal Aku mengerahkan semua pemikiran Ku agar kamu Mau melihat Aku juga" ujar nya dengan ringan Seolah yang Kami bicarakan sekarang Bukan lah Hal luar biasa Yang memerlukan emosi untuk menyampaikan nya.