Kapitel 330: syukur di antara luka

Dan pertanyaan itu hanya bisa aku jawab dengan anggukan karena rasanya aku tak ingin membahas kekacauan yang baru aku alami ini kini.

"Kenapa?" Tanya gadis lagi yang tampak bingung dengan masalah ku yang tiba tiba ini.

Selama ini aku hampir tak pernah menceritakan tentang daddy padanya.

Dan kini tiba tiba saja dia mendapat kabar aku pingsan dari orang asing dan ternyata kemungkinan dalam kepala nya tentang mengapa aku bisa pingsan di tempat yang jauh dari tempat tinggal ku seperti itu.

" Ntah, mungkin akhir nya aku merasakan muak menjadi anak nya" Ujar ku ringan sambil menyeruput teh hangat buatan nya.

"Kenapa? Apa karena ia mengajak mu bertemu untuk mengenalkan seseorang pada mu? " Tabak gadis yang membuat aku membelalak.

Ah apakah ini terlihat sangat jelas atau kan ini karena gadis sangat memahami ku.