Briena keluar dari kamar mandi dengan menggunakan baju kimononya, rambutnya terlihat basah dan meneteskan bulir air ke pundaknya. Wanita itu melihat ke sekeliling dan tak menemukan keberadaan Vian, dia juga melirik ke arah balkon tapi hasilnya tetap nihil. Tidak ada sosok Vian yang tertangkap indra penglihatannya.
"Kemana dia?" gumam Briena pelan.
Wanita itu memilih mengabaikan keberadaan suaminya dan berlalu ke dalam kamar mandi setelah mengambil celana pendek dari dalam kopernya dan juga kemeja kebesaran milik Vian. Tidak mungkin kalau ia menggunakan baju kurang bahan yang telah disiapkan oleh mamanya.
Aloha, hehehehe, tumben post dua bab yaa...
Sengaja nih, biar kalian tambah semangat baca dan dukung cerita ini. Biar aku juga makin semangat lagi nulisnya, wkwkwk.
Makasih ya, yang udah kasih power semangat buat cerita ini. Ayam Flu guys cum cum...
Aku sayang kalian...
PYE PYE