Kapitel 150: Foto

Amanda merasa kembali teguh. Tapi bukan karena Fabio, justru karena ibu mertuanya yang begitu ingin hubungan keduanya menjadi lebih baik dan lebih kuat secara hukum.

"Sayang, mengapa kau ragu? Lihat mata Fabio. Adakah hal yang tampak samar di sana. Ibu saja bisa rasakan kasih sayangnya untukmu," jelas Nyonya Rezer.

"Ibu, jika memang ini semua adalah jalan terbaik, aku akan lakukan. Nyatanya cintaku untuk Fabio juga begitu besar. Aku tak bisa mengatakan apa pun saat ini. Hanya saja aku bisa merasakan sesuatu yang tulus dari ibu," jelas Amanda.

"Sayang, lakukan semua demi kebahagiaanmu. Mengapa memilih demi Ibu?" tanya Nyonya Rezer.

"Karena ayah tak bisa menerimaku, Ibu. Ayah sangat membenciku," balas Amanda.

Tak ada yang bereaksi atas ucapan Amanda. Mereka hanya membuat keadaan menjadi jadi mudah saat ini. Tak bisa dipungkiri jika semua yang terjadi memang sudah menjadi takdir. Tapi cinta Amanda dan Fabio benar-benar membuat Tuan Rezer menjadi geram.