App herunterladen
95.13% My Teacher My Husband / Chapter 176: Ch. 176

Kapitel 176: Ch. 176

Sehun berjalan santai dengan kedua tangan yang bersemayam di balik kentong celana santainya. Menemui tamu tak diharapkan yang entah kenapa bisa duduk santai di kursi ruang tamu sucinya.

Sret.

"Kenapa?" Sehun tak mau basa-basi. Terlebih dengan manusia satu ini. Tak ada untungnya sama sekali.

"Tentu aku menagih jawaban atas kesepakatan kita tadi." Ujar Irene dengan kaki yang menyilang elegan dihadapan Sehun.

"Kesepakatan ya?"

Irene mengangguk dengan senyum manis, tentu saja kesepakatan. Mereka akan sama-sama diuntungkan setelah ini. Sehun mendapatkan kembali anaknya dan Irene mendapatkan keinginannya.

"Aku tidak ingat jika aku mengatakan iya." Sehun tersenyum sinis. Kesepakatan apanya jika hanya ada persetujuan dari sebelah pihak?

"Oh Sehun. Pikirkan baik-baik. Aku membebaskan anakmu dengan kemurahan hatiku. Seharusnya sebagai tanda terima kasih kau membalas budiku." Irene masih tersenyum. Melipat tangannya di depan dada dan menatap Sehun dengan pandangan meremehkan.

Sehun hanya tak tau saja jika dia masih punya satu rahasia lagi.

"Membalas budi kau bilang?" Terkekeh. Sehun menutup mulutnya dengan sebelah tangan dan menggeleng prihatin. Balas budi ya?

"Baiklah kau mau apa? Rumah? Mobil? Pesawat? Jet? Pulau? Atau kau mau semuanya?"

"Tak usah berlagak lupa. Hanya jadi milikku atau berikan enam puluh persen saham Perusahaanmu padaku." Tak ada lagi senyum manis. Irene menatap serius tepat pada sepasang mata sewarna langit malam milik Sehun.

"Hanya enam puluh persen? Aku bahkan bisa memberikan satu perusahaanku padamu."

"Aku yakin kau tau betul apa maksudku, Oh Sehun." Irene mulai bosan dengan drama yang Sehun berikan. Dengan otak sepintar itu, Irene tidak yakin jika Sehun tidak mengerti apa maksudnya.

"Baiklah, jika kau tak mengerti. Biar aku perjelas. Perusahaan yang aku maksud tentu bukan anak cabang perusahaanmu. Enam puluh persen saham yang aku minta adalah dari Oh Coorparation. Yang kau tau artinya, itu mencakup semua perusahaanmu. Induk dan anak cabang."

Sehun tau dari awal, jelas tau. Jika memang Sehun memberikan satu perusahaan cabang pada Irene secara cuma-cuma sebagai bentuk balas budi, perusahaan induknya mau tak mau tentu juga harus mengalami kerugian. Mau bagaimanapun, semua perusahaan yang berada di bawah label Oh Coorparation berada dalam satu wadah.

Rugi satu, rugi semua.

Dan jika Sehun memberikan enam puluh persen saham yang Irene minta, itu sama saja artinya dengan Sehun memberikan seluruh Oh Coorparation pada Irene. Menjual semua pegawainya yang sudah setia pada perusahaan yang di pegang dan dijalankan pertama kali oleh ayahnya, Siwon.

Sehun tidak bisa jika harus mengorbankan para pekerja setianya. Tapi Sehun juga tidak bisa jika harus membiarkan Jasper kembali mendekam di dalam penjara sana.

Dan pertimbangan lain, seperti Oh Coorparation tidak hanya dimiliki oleh Sehun. Tapi juga oleh Siwon dan kakaknya, Kris.

Bagaimana bisa Sehun memberikan begitu saja perusahaan pada Irene sedangkan Siwon sudah bermandikan keringat darah untuk mendirikan perusahaan, Kris juga harus membiayai Jiyeon dan anaknya nanti untuk jangka panjang.

Bagaim-

"Atau jika kau tak ingin tak masalah," jeda untuk beberapa saat. Irene memperhatikan kuku-kuku cantiknya yang baru saja di ganti warna dengan warna merah muda. "Aku mendapatkan bukti bahwa Jasper sudah membunuh ayah kandungnya sendiri bersama wanita simpanannya, beberapa tahun lalu." Seringaian cantik kembali terpampang di wajah bak dewi milik Irene.

Kali ini dia tak akan bisa mengelak.

Memperlihatkan layar ponselnya pada Sehun beserta beberapa foto berupa barang bukti dan video yang memutar dimana Jasper tengah menghabisi nyawa ayah kandugnya bersama dengan seorang wanita, simpanannya mungkin.

Sehun membolakan matanya untuk beberapa saat, sungguh. Dari siapa dan dimana wanita ini mendapatkannya? Sehun saja tak tau jika anaknya itu sudah membunuh ayah kandungnya, jujur.

"Bagaimana, Oh Sehun?" Tanya Irene. "Kau tentu tau hukuman macam apa yang akan didapatkan anakmu di penjara nanti." Pancing Irene dengan wajah sedih yang sungguh nampak dimana letak kepalsuannya.

Sehun tentu tau. Jasper sudah berusia legal saat itu, anak sulungnya itu tidak akan mendapatkan perlindungan hukum. Bukan berarti Sehun tak mau mencoba jalan lain, tapi ajaran dari kecil yang membuatnya tak bisa berlaku menjijikan macam itu.

"Ingin pilihan ketiga? Tentunya Jasper sendiri yang akan membayarnya."

Tidak, Sehun tak akan sanggup melihat anaknya itu mendekam lagi di balik jeruji besi sialan itu.

"Baiklah." Sehun yakin dengan pilihannya, tak mungkin ia akan mengorbankan banyak nyawa untuk kepentingan dirinya sendiri. "Aku milikmu dan hapus semua bukti yang menyangkut tentang Jasper."

"Baiklah. Itu hal mudah, mari kita singkirkan video dan foto-foto ini." Menghapus rekaman dan semua bukti dalam bentuk apapun yang tersimpan di ponselnya tepat di depan kedua mata kepala Sehun sendiri.

"Kau tidak menggandakannya bukan?" Mata Sehun memicing sinis. Manusia didepannya ini memiliki kadar kelicikan yang sudah tidak bisa ditoleransi lagi.

"Aku memiliki banyak pekerjaan sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk bisa memindahkan ini kemana-mana." Jawab Irene apa adanya.

Sret.

"Nah, Oh Sehun. Mari bertemu dua minggu lagi di atas Altar." Berdiri dari duduknya, Irene mengulurkan tangannya pada Sehun. Bermaksud untuk salaman.

Sudah sekitar sepuluh detik tangan Irene menggantung di udara menunggu balasan Sehun, akhirnya ia sadar sendiri bahwa Sehun tak akan pernah mau menjabat tangannya. Baiklah, tak apa! Toh sebentar lagi mereka juga akan menikah.

"Senang bekerja sama denganmu."

Sret.

Tap.

Tap.

Ceklek.

Blam.

Sehun memejamkan bola matanya sejenak, menyender pada sandaran kuri dan menghela nafas lelah.

"Baiklah, ini yang terbaik."

TBC

SEE U NEXT CHAP

THANK U

DNDYP


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C176
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen