App herunterladen
62.19% My Possessive Brother / Chapter 51: Bab 51. Rubah Wanita

Kapitel 51: Bab 51. Rubah Wanita

Hati yang merasa nyaman, tiba-tiba dihantam kerasnya kenyataan, membuatnya bagaikan mainan. Akankah dia lebih berharga lagi. Dia masih menunggu, menunggu seberapa baik, hati itu ditata kembali. Karena cinta selalu saja sebuta ini.

****

"ooo lihat siapa disini yang terlihat bagaikan pelacur kecil"Lexsa menatap sinis perempuan yang berdiri menghadap kaca besar di depannya. Dia yang sekarang berada dalam kamar mandi salah satu pusat pembelanjaan yang sering dia kunjungi dengan teman-temannya dan geng kakaknya..

"sepertinya sudah lama tidak bertemu dengan ku. Kau jadi semakin liar Lexsa" ucap perempuan itu sinis, masih dengan menatap kaca besar di depannya, sambil membetulan riasaannya.

"oo siapa yang berbicara disini, Billiendra, yang hampir dikeluarkan dari IS, karena menggoda kapten Basket dengan tubuh menjijikannya"ucap Lexsa tak kalah tajamnya.

Karin tersenyum mengejek. Bukan sebuah rahasia kalau dia dan Alex pernah terlibat hubungan yang istimewa, sebelum perempan di depannya ini memasuki SMA mereka..

"hahahahaha" Karin tertawa sumbang.. mengejek perempuan di depannya..

"lihatlah tanda merah di lehermu itu, apa itu dari Corner.. apa kalian sudah balikan, itu bagus sekali.. aku turut senang Adik Ipar" Karin tersenyum manis, sengaja menekankan kata terakhir kalimatnya..

"Dalam mimpi mu Jalang" Lexsa menggeram kesal, saatnya dia pergi sebelum dia menghajar wanita ular ini..

Lexsa mencari kakak sialannya itu, bukannya seharusnya lelaki itu menunggunya di depan kamar mandi wanita tadi, dan kemana lelaki itu sekarang..

"kau mencariku Princess" Lexsa telonjak kaget, dengan cepat dia memutar tubuhnya melihat siapa yang telah berani mengejutkannya..

Dan lihatlah siapa itu. Lelaki yang sedari tadi di carinya kini berdiri di depannya dengan tampannya.

"ayo pergii" ajak Lexsa buru-buru, dia harus segera membawa dirinya dan kakaknya pergi dari sini, sebelum rubah wanita itu datang dan menghancurkan acara kencannya.

"sayang , kamu juga disini" Lexsa menulikan telinga nya, itu rubah wanita, dan sekarang ada di belakang mereka.. bagus sekali, sangat bagus hancur sudah harinya

"Karin" ucap Alex terkejut,, Lexsa menatap tajam, kakaknya ini sungguh baik sekali, seharusnya dia mengikutinya untuk segera pergi bukannya memperdulikan wanita itu, yang sekarang sedang bergelayut manja di lengan kakaknya. Lihat lah sekarang kakak nya seperti lelaki beristri dua, di kanan dan kirinya ada wanita , yang satu cantik yaitu dirinya , yang satu lagi seperti tante-tante, yaitu rubah wanita.

"kamu sedang apa disini" Lexsa menatap jijjik, sok manis sekali wanita yang satu ini.

"lo gak punya mata ya. " ucap Lexsa kesal. Udah tahu pakek nanya lagi

"ups. Aku pikir kamu pergi dengan pacar mu Alcio, kemana dia, bukannya kalian sudah balikan" Lexsa tersenyum sinis, wanita ini sudah salah langkah, menyebutkan nama mantannya yang satu itu hanya akan memancing amarah kakaknya.

Dan lihatlah bahkan kakak tampannya ini sudah menggepalkan tangan nya marah..

"kau tidak mengajaknya,, oo kamu pacar yang durhaka Adik Ipar.. ooo ok baiklah ,aku akan membantumu menghubunginya." Karin dengan gesit mengambil Ponselnya dan mulai mengotak-ngatiknya cepat, sebelum matanya menangkap objek yang sedang dia cari tak jauh darinya.

" Aa lihat itu dia, bahkan aku belum menghubunginya, Allll sini" Karin berteriak heboh,, memanggil seseorang yang sedang berjalan kearah mereka..

Lexsa menggeram jengkel, kenapa hari ini rasanya seperti dia sedang di takdirkan bertemu dengan mantannya yang satu ini . apa tidak sebaiknya dia bertemu dengan semua mantannya saja. Yang pasti akan membuat kakaknya ini memanggil semua pengawal nya kesini, untuk membasmi barisan para mantan nya itu..

"Ck!!" Alex menatap jengkel, sekarang rivalnya ada disini , seharusnya dia bertemu dengan rivalnya hanya di lapangan setelah rivalnya ini putus dengan gadisnya. Tapi sekarang bahkan disini, di acara kencannya pun, serangga pengganggu itu datang..

"Hy Al, ketemu lagi" Karin mulai dengan aksi sok akrabnya,, masih dengan mengandeng tangan Alex, tapi sepertinya Alex sudah jengah, dengan kasar dia melepaskan tangan Karin yang bertengger di tanggannya.

"Lexsa" Al menatap rindu, bagaimana pun dia tidak terima hubungannya pupus begitu saja karena ulah rivalnya ini..

Lexsa menatap tak suka bagaimana pun dia masih ingat dengan foto yang dia terima malam itu, itu cukup membuatnya menghilangkan lelaki ini dari kenangannya..

"Kamu apa kabar' Al merutuki kebodohan nya, kenapa malah itu yang dia tanyakan dari sekian banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan , kenapa malah itu.

"seperti yang lo lihat" Alex menjawab cepat, dia tidak ingin melihat gadisnya berbicara dengan rival nya di depannya.

"Hy Bro, lo juga disini." Sapaan itu berhasil mencuri perhatian mereka, Alex menatap tak suka dengan kedatangan salah satu sahabat dari rival nya itu, tapi gadis yang di apit lelaki itu, membuatnya tertarik, bukan tertarik bearti suka, melainkan membuatnya bertanya-tanya apa hubungan mereka.

"Feby?"Lexsa menatap heran. Sahabatnya datang kemari dengan sahabat dari mantannya, ini aneh dan lihatlah Devon yang tidak melepaskan rangkulannya itu.

"kalian..." Lexsa sengaja menggantungkan kalimatnya. , Feby menatap tak enak, niatnya dia kemari ingin jalan-jalan dengan lelaki Brengsek disampingnya ini yang sialnya adalah kekasihnya sekarang, mereka baru balikan minggu lalu.

"Hy ternyata ada kalian juga, kebetulan sekali" Devon menyapa mereka ramah, lebih tepatnya terkejut.

"apa ini takdir, kita bertemu disini semua di tempat yang sama. Apa kita perlu melakukan Dable date" Karin masih dengan aksinya .

" AL dengan Lexsa dan aku dengan Alex, dan kalian berdua. Ini pasti sangat menyenangkan" usul Karin dengan semangat.

Alex menatap tajam wanita yang baru saja membuka mulutnya itu. Apa dia bilang Al dengan Gadisnya. Dalam mimpimu.

Alex menarik tangan Lexsa menjauh dari sana. Lexsa menatap Feby menuntut penjelasan, Feby hanya mengangguk mengerti, dia memang harus menjelaskan semua ini.. dia harus menceritakan semua ini harus..

Al yang merasa diacuhkan , menarik tangan Lexsa kasar, Lexsa meringis pelan, Alex yang merasakan gadis nya kesakitan, langsung menghentikan langkahnya cepat.

"Brengsek" geram Alex sebelum melayangkan satu pukulan keras ke wajah rivalnya. tidak sampai disitu, seolah belum puas dengan pukulannya Alex Kembali melayangkan tinjunya keatas tubuh rivalnya. Al berusaha menghindar tapi sia-sia saja, mereka memang bukan ditakdirkan untuk akur, untuk apa menghindar, dia juga harus menghajar rivalnya ini, lagipula dia belum puas menghajar Alex saat itu.

Lexsa menatap shok, apa-apaan lelaki di depannya, sekarang mereka sudah menjadi pusat perhatian, dia ingin menghentikan kedua lelaki bodoh ini, tapi dari pada dia yang kenak hajar, lebih baik memanggil security saja bukan

Tak lama setelah itu datang dua orang berseragam putih memisahkan mereka berdua, Lexsa langsung menghampiri kakaknya yang sekarang sudah babak belur, sedangkan Devon langsung menghampiri sahabatnya itu yang tak kalah babak belur dari pada Alex.

"kalau lo gak ikut campur, gue gak mungkin putus dengan Lexsa"' teriak Al menggila. Lexsa membeku, apa maksud semua ini

"LO emang tidak pantas untuknya" balas Alex yang sudah sedikit lebih tenang.

" ini semua ulah lo, lo yang buat gue putus dengannya, lo yang sudah mengatur semua ini, lo yang membayar pelacur itu untuk menggoda ku" balas Al masih dengan emosinya, Lexsa menatap tak percaya, jadi selama ini dia salah paham, malam itu kejadian itu ada sangkut paut dengan kakaknya , jadi semua ini karena ulah kakaknya.

" dirayu pelacur saja kau tergoda, itu yang kau sebut mencintai Alexsa' Alex berucap sinis.

"sudah berapa banyak pelacur yang kau tiduri, kau pikir aku tidak tahu, kau memang tidak pantas dengan nya" lanjut Alex, yang membuat Lexsa terkejut, apa semua lelaki itu sama, mereka selalu terperdaya oleh nafsunya, apa semuanya begitu.

"lalu kau apa, bajingan . kau tidak berbeda dengan ku brengsek,, kau juga tidur dengan mereka. " Lexsa hanya mendengarkan , semua fakta baru yang baru diketahuinya, kakaknya juga seperti itu.

Alex yang sadar kalau semua ini akan memperburuk hubungannya dengan Lexsa, segera membawa Lexsa pergi dari sana.

Lexsa menatap tak percaya, semua ini terasa tidak dapat dipercaya, apa semua ini benar, tapi kenapa dia baru tahu. Grandmanya benar, dia memang belum tahu seberapa Picik orang-orang disekitarnya, bahkan lelaki disampingnya, kekasihnya Cintanya , Prince nya. Kakaknya, bahkan menghianatinya.

Lexsa melepaskan rangkulan tangan kokoh kakaknya, berjalan sendiri kearah mobil mereka, hancur sudah Kencan mereka, hancur sudah Hatinya.. Hancur sudah hari nya.

***


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C51
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen