App herunterladen
17.07% My Possessive Brother / Chapter 14: Bab 14. Dia Alexsa

Kapitel 14: Bab 14. Dia Alexsa

Alex duduk tenang di meja makan. menunggu seseorang dalam balutan seragam yang sama dengannya untuk bergabung . sampai sepuluh menit berlalu dia yang Alex tunggu belum menunjukkan diri.

sampai seorañg pembantu di kediamannya mendekat kearahnya dan membungkuk sopan.

dia tahu. kali ini pun dia harus turun tangan.

" bagaimana?" tanyanya dingin.

" nona belum mau bangun tuan muda" jawab perempuan paruh baya itu sambil menundukkan kepalanya takut-takut kalau tuan mudanya akan marah, karena dia tidak berhasil membangunkan sang nona.

" baiklah" balas Alex sambil menghela nafas jengkel" kamu boleh pergi " lanjutnya lagi.

setelah meminum habis minuman yang sudah di siapkan oleh pembantunya, dengan segera dia bangkit dari kursinya. dan melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar adiknya.

" Princess " panggil Alex sambil membuka pintu kamar Lexsa tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

" PRINCESS BANGUN" Lanjut Alex setengah berteriak sambil mengguncang-guncangkan tubuh Lexsa pelan. tidak memperdulikan apa komentar para pembantunya yang mendengar ritual pagi sang tuan dan nona muda mereka.

"ekhhh" lenguhan kecil itu lolos begitu saja dari bibir Lexsa meninggalkan pemilik nya yang masih enggan membuka mata.

"ALEXSA WILSHON BANGUN" teriak Alex kencang. setelah sekian detik melihat tidak ada perkembangan dari adiknya.

" emm apaan sih pagi-pagi sudah ribut" ucap Lexsa yang akhirnya bangun dari mimpi indahnya sambil mengucek-ngucek matanya serta memeriksa telinganya yang sedikit nyeri akibat teriakan maut sang kakak..

" OH GOD Lexsa. apa kamu mau kita telat, ini sudah jam 6:30 dan satu jam lagi gerbang sekolah akan tutup. " ucap Alex sambil mengusap kepalanya frustasi.

" ayo bangun.. kok jadi cewek malas banget bangun pagi " Lanjut Alex sambil menyeret paksa Lexsa ke kamar mandi.

" ngantuk kak. tadi malam aku tidur telat gara-gara ada tugas fisika, lagipula masih ada satu jam lagi" ngadu Lexsa yang masih enggan untuk masuk kekamar mandi.

" cepat mandi kakak tunggu di bawah 30 menit. kalau gak kakak tinggal" ancam Alex sambil menutup pintu bathroom setelah memasukkan Lexsa kesana.

" iya iya" Balas Lexsa gelagapan akibat ancaman dari Alex.

mendengar teriakan Lexsa dari bahtroom Alex tersenyum geli. mengingat ancaman murahannya ampuh.

setelah mendengar bunyi percikan air dari shower. Alex langsung keluar dari kamar Lexsa dan turun kebawah, melanjutkan sarapannya yang tertunda.

" segera kamu siapkan seragam Lexsa, periksa semua buku yang akan dibawanya jangan sampai salah" perintah Alex kepada salah satu pembantunya yang sudah biasa mengurusi keperluan Lexsa adiknya.

30 menit kemudian

"morning my prince " sapa Lexsa yang sudah muncul di meja makan, sambil mencium pipi kanan kakak nya manja.

Alex yang mendapatkan ciuman selamat pagi dari adiknya tersenyum manis, sambil mengelus puncak kepala Lexsa penuh sayang.

" ayo berangkat!" ajak Alex.. Lexsa yang ingin mengolesi rotinya dengan selay cokelat terdiam sesaat mendengar ajakan kakaknya.

" kak.. aku belum sarapan lah" gurutu Lexsa sebal sambil meletakkan kembali roti tawarnya.

Alex yang mendengar gurutuan kesal yang berasal dari arah belakangnya hanya tersenyum mengejek.

" siapa suruh telat bangun, jam segini baru siap" ejek Alex sambil tersenyum menyebalkan kearah Lexsa.

" KAK ALEX MENYEBALKAN" Teriak Lexsa yang kekesalannya sudah sampai di ujung tanduk.

" hahahahaha" Alex yang mendengar teriakan adiknya langsung tertawa keras yang menurut Lexsa itu sangat menyebalkan.

"menyenangkan juga menggodanya" pikirnnya

" sudah sudah, sebaiknya kita berangkat sekarang kalau tidak mau telat, kamu bisa makan di mobil nanti Princess" ucap Alex setelah melihat lexsa yang berkerut kesal sambil mengacak rambutnya gemas.

" ih kak Alex, kan jadi berantakan rambut aku" kesal Lexsa, sambil merapikan rambutnya yang sempat acak-acakan karena Alex.

"iya maaf-maaf" ucap Alex memohon sambil menyerahkan bento yang berisi makanan ke Lexsa, kemudian melangkah pergi menuju mobil mereka yang sudah terparkir dengan rapi di depan rumah mereka.

***

seorang wanita paruh baya terlihat sedang asik memperhatikan layar datar di depannya sesekali dia terlihat sangat serius sekaligus kesal, kacamana minus yang bertengger manis di atas hidung nya semakin memberikan kesan karismatik terhadapnya. posisi duduknya yang anggun, dengan dada yang cendong kedepan menatap tajam ke arah beberapa pria yang memakai pakaian serba hitam khas seorang pengawal menambah kesan angkuh dan seberapa berkuasanya dia.

pria yang ditatap penuh intiminasi itu hanya tertunduk patuh, seolah takut melihat mata yang sekelam malam itu yang sudah mengeluarkan aura tajam siap menusuk.

" bagaimana ini bisa terjadi" tanya sang wanita penuh amarah namun masih bisa menahan suaranya agar tidak keluar sepenuhnya dari bibir indahnya.

" maafkan kami nyonya, kami benar-benar tidak menyangka kalau hal itu bisa terjadi" jawab seorang pria dengan ekspresi cemas memenuhi wajah nya.

" untuk apa juga saya membayar kalian, kalau kalian lalai seperti ini" balas sang wanita penuh emosi.

mendengar nada penuh amarah wanita di depannya, mereka hanya tertunduk cemas. menerima amukan sang penguasa.

" urus semuanya saya tidak mau ada kesalahan lagi" ucap sang wanita penuh tuntutan. " kalian boleh pergi" perintahnya lagi.

" Baik nyonya .." balas mereka sambil tertunduk hormat.

kemudian mulai melangkah pergi dari ruangan yang nampak sangat mewah dan elegan itu.

" panggil mereka kesini " perintah sang wanita lagi masih dengan posisi duduk dengan angkuhnya di kursi singgasananya.

" Baik Nyonya" jawab sang wanita yang terlihat seperti sekretaris pribadinya patuh sambil memberikan hormat kemudian melenggang pergi dari ruangan yang penuh dengan aura mencekam dari seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik diusia senjanya.

***

para siswa IHS atau IS itu berbendong-bendong memenuhi kantin sekolah. karena memang sekarang sudah jam istirahat. beberapa dari mereka yang memang sudah mulai berkeliling mencari meja kosong yang sangat jarang ada yang kosong saat jam istirahat begini dengan tangan memegang nampan makanan.

beberapa pasang mata yang mayoritasnya kaum hawa menatap heran ke dua orang berbeda gender tersebut lebih tepatnya mereka memberi tatapan heran ke arah dang gadis.

"banyak sekali dia makan"

"apa memang segitu forsi dia biasanya"

"wah .... gak nyangka ya cantik cantik tapi makannya kaya kuli."

"bagaimana bisa dia tetap langsing dengan porsi makan segitu"

kata kata kritikan pedas itu keluar begitu saja dari kaum hawa yang melihat pemandangan langka tersebut secara terang terangan. beberapa dari mereka menatap penuh iri sedangkan yang lainnya hanya menatap heran tak percaya.

" apa kamu gak dengar komentar mereka" tanya Alex yang sedari tadi mendengar komentar-komentar dari penghuni kantin.

" masa bodo, lagian aku lapar" jawab Lexsa acuh..

" makan lah pelan pelan" perintah Alex lagi sambil mengambil alih makanan sang gadis.

" ih kak Alex balikin " geram sang gadis sambil mengambil alih nampan makanannya dari tangan Alex .

melihat hal itu Alex menghela nafas malas melihat tingkah gadis di depannya.

" lagipula ini salah kakak, kak Alex nyuruh aku makan di mobil, tapi kakak bawa mobil nya ngebut gitu kek di kejar setan.. bagaimana caranya aku makan coba " ucap sang gadis sambil menatap kesal lelaki di depannya.

" iya iya, kakak minta maaf sayang, " sesal Alex sambil memasang wajah menyesal namun terlihat menyebalkan.

" kamu lanjut gih makannya " lanjut Alex lagi sambil memakan makanannya yang sedari tadi di anggurin..

" wihh banyak banget makan lo Lexsa" ucap Reno yang baru muncul diikuti dengan Bella disampingnya, Daniel, Xarly,Dion, Feby dan Salla. yang kemudian langsung mengambil tempat di samping Lexsa dan Alex.

" brisik lo kak ren" balas Lexsa sambil menatap tak suka kearah Reno. kemudian memilih mengabaikan mereka.

" apaan tu ren, seharus nya lo panggil gue Reno bukan Ren" protes Reno tak terima namanya di ganti dengan tidak elitnya oleh Lexsa.

Daniel yang mendengan panggilan sayang Lexsa ke Reno langsung terkikik geli di ikuti dengan keenam temannya minus Lexsa, Alex dan Reno.

" nama kakak imut .. Ren " ucap Bella yang masih dengan tawa gellinya di samping Reno.

Reno yang melihat kekasihnya juga ikutan menertawakan dirinya karna panggilan sayang Lexsa hanya mendengus kesal.

" oo God Lexsa, lo bisa gendut kalau makan sebanyak itu" heboh Salsa.

" gak akan" balas Lexsa yakin.

" kalau berat badan kamu naik, bagaimana princess" ucap Alex dengan wajah sok seriusnya.

" ini juga gara gara kakak, kalau sampai berat badan aku naik, kak Alex harus tanggung jawab" balas Lexsa kesal, sambil menghadiahkan tatapan membunuh kearah Alex.

" menyeramkan" ucap Xarly pelan, namun masih bisa di dengar oleh mereka yang kemudian di balas anggukan pasti dari semua yang ada di sana minus Alex yang sedang memijit pelipisnya frustasi.

" memangnya kenapa sampai lo makan seperti orang sudah gak makan sebulan" tanya Feby sambil memasang ekspresi berhati-hati dengan amukan Lexsa yang seperti BOM waktu tersebut.

" itu karena kak Alex yang maksa gue makan di mobil, tapi Alhasil dia bawa mobilnya seperti orang kesetanan, bagaimana gue bisa sarapan coba" balas Lexsa sambil menatap tajam kearah Alex.

" fiuuuhh" Feby bernafas lega, setelah mendengar penjelasan Lexsa, ternyata sahabat tomboynya itu tidak murka dengan pertanyaannya.

" itu kan karena kamu telat bangun" Alex berucap tenang seolah tak sadar dengan tatapan tajam yang siap menusuknya kapan saja.

merasa aura yang tidak bersahabat dari gadis willshon tersebut.

" jadi " Daniel berucap tenang sambil menatap tajam kearah Alex sehingga membuat semua yang ada dimeja itu ikut mengikuti arah tatapan Daniel..

" bagaimana dengan usaha lo PDKT dengan vio" tanyanya enteng yang berhasil mendapatkan tatapan membunuh dari Alex. Daniel yang merasa tatapan membunuh tersebut, hanya tersenyum menyesal, dengan tindakan bodohnya yang sudah kecoblosan.

"itu rahasia bodoh " Reno membatin heboh.

" cari mati lo niel"

mengerti dengan tatapan semua cowok yang ada di meja itu, Daniel menatap menyesal

"sorry .mendingan bahas hal lain dari pada adik lo ngamuk"

" siapa itu Vio" tanya Lexsa penasaran, sambil menghentikan acara makannya seolah tidak tertarik lagi dengan makanan tersebut. dan menatap semua lelaki yang ada di situ yang masih asik dengan kegiatan saling tatap mereka

" Vio, ketua cheerleader SMA Laksana" jelas Daniel antusias, seolah lupa dengan kata maaf nya tadi. mendengar ucapan Daniel Alex langsung menatapnyaa seolah ingin memutilasi kawannya itu hidup hidup.

"ngapain lo bahas tu disini, mau mati lo hah"'.

menerima tatapan menyeramkan dari Alex untuk kesekian kalinya, daniel langsung membuang pandangannya kearah lain, tak ingin beradu tatap dengan pemilik mata setajam elang tersebut.

" Laksana, bukannya SMA itu juga menjadi lawan di turnamen Basket minggu lalu. " tanya Bella antusias.

" wah ternyata kak Alex lagi PDKT sama cewek, syukurlah akhirnya kakak ku yang Aneh ini bisa move on dari si cabe" ucap Lexsa dengan wajah berbinar namun terlihat mengejek. seolah baru saja mendapat kartu As untuk mengejek kakaknya

" Ck!, kapan gue suka sama karin" ucap Alex seolah menanyakannya pada dirinya sendiri..

" Karin yang tergila gila sama lo" balas Xarly sambil terkekeh geli..

" s_."

"untuk kakak kakak kita yang tampan-tampan sekali, kak Alex willshon dan juga kak Dion. dan juga untuk teman kita yang cantik anggota karate cewek yang paling cantik Alexsa Willson. kalian ditunggu di ruang kepala sekolah kita yang cetar membahana . SEKARANG!. ok .. cepat cepat !, kalian tidak ingin membuat kepala sekolah kita menunggu lama bukan haha."

suara khas yang pasti berasal seorang penyiar sekolah terdengar nyaring di spiker yang terpasang di salah satu sudut kantin IS. berhasil mencuri perhatian seisi kantin

"ada apa ya."

"entah,"

"yang paling cantik yang benar saja."

"pasti ada apa apanya ni, kalau gak, gak mungkin di panggil sama kepala sekolah."

"iya benar tu."

seisi kantin pun mulai heboh dengan panggilan dadakan kepala sekolah mereka.

" cihh seenaknya motong omongan gue" ucap Alex tak terima dengan orang di seberang spiker yang telah memotong omongannya.

" Monika menyebalkan" ucap Lexsa seolah baru sadar dengan pemilik suara barusan.

" Yupp.. lo benar Lexsa sayang, itu Monika, dia yang piket untuk siaran hari ini" ucap Bella dengan polosnya, seolah tak sadar dengan kekesalan Lexsa, Alex dan Dion.

tidak tahan dengar suasana berisik di kantin, Lexsa, Alex dan Dion langsung bangkit dari kursi mereka dan berjalan keluar dari tempat yang penuh dengan pembicaraan tak jelas dari penghuninya..

*****


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C14
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen