Undangan pernikahan!
Dengan cepat Shella merampas undangan tersebut dari tangan Clara. Matanya bergulir mencari nama Jonathan, karena melihat ekspresi Clara sudah pasti mempelai prianya adalah Jonathan.
Dan benar saja, undangan dengan warna biru tua di hiasi pita putih tersebut bertuliskan nama, Clara Aditya dan Jonathan Breemhar. Seketika jantung Shella seakan melemah, bahkan tubuhnya tak sanggup berdiri tegak. Ia jatuh namun dengan cepat ia menahan tubuhnya.
"Apa kau terlalu bahagia? wah terima kasih Shella! ini semua berkat DOA mu!" memberi penekanan saat mengatakan Doa, kali ini Clara merasa berada di puncak kemenangan.
Shella masih terdiam, matanya berkaca-kaca. Ia bahkan tak mampu menatap Clara, bukan soal menang dan kalah. Shella merasa penantiannya yang panjang sangatlah sia-sia.
Maaf ya kakak-kakak
Bab nya jadi ga beraturan, padahal saya set timernya udah bener kok.
Mohon di baca ini dulu baru Bab 118 ya. Maafin saya, kalian jadi ga nyaman bacanya.
Oh ya... Kalau saya pasang bab Privi kira-kira ada yang mau beli gak ya?
Tolong kasih komentar ya, kalau kalian banyak yang setuju saya buat bab Privi, jadi kalian bisa baca chapter lebih cepat.