Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan pun berganti dengan cepat. Perut yang sebelumnya terlihat begitu kecil dan datar kini mulai menunjukkan perkembangannya. Marlyna sudah mulai kesulitan menyembunyikan kehamilan itu, bahkan baju longgar dan jaket yang sering dia kenakan pun tidak berpengaruh lagi. Hatinya terasa begitu resah, kedua orang tuanya pun seperti mulai curiga dengan gerak-gerik putri tunggal mereka. Apalagi dengan berat badan yang terus-menerus naik membuat Marlyna terlihat semakin gemuk dan berisi.
Hingga suatu malam pak Dimas dan ibu Anna pun sampai membahas masalah ini secara sembunyi-sembunyi dari putrinya. Mereka berbicara dikamar sembari memikirkan semua hal-hal yang terasa begitu mengganjal dari sikap dan perilaku putri mereka. Entah itu dari penampilan, makan sampai pola hidup yang semakin menambah tanda tanya besar dikepala orang tuanya.