Kapitel 154: Ancaman

Saat ini Marlyna tengah asik bersantai didalam kamarnya sembari membuka akun sosial media miliknya, membalas satu persatu pesan masuk yang berisi ucapan selamat dari pernikahannya saat itu. Teman-teman kantor yang dulu begitu dekat dengannya tidak bisa hadir karena ketetapan dari sang ibu mertua, dan mereka pun hanya bisa mengirim ucapan selamat lewat jarak jauh.

"Sayang apa perutmu masih sakit?!" teriak Marlyna kepada suaminya.

Andra tidak menjawab pertanyaan istrinya, mungkin dia sekarang sedang merasakan mules yang hebat karena minuman jeruk bercampur obat pencahar itu. Lagi pula Marlyna tidak berniat untuk menjahili suaminya, dia hanya ceroboh karena lupa untuk membuang sisa racikan minuman beracun itu.

Tring tring tring !

Suara notifikasi meramaikan ponselnya, sebuah nomber tidak dikenal terus mengirim Marlyna pesan yang banyak. Untuk menghilangkan rasa kecurigaan Marlyna pun menurunkan volume ponselnya kemudian mengecek apa isi dari spam nomber tidak dikenal itu.