App herunterladen
20% Monochrome Rose / Chapter 3: MEMORIES

Kapitel 3: MEMORIES

Eomma, taeyong takut.." taeyong kecil menarik-narik bagian bawah baju eommanya, ia benar² tidak mau berpisah dengan jessica

"Jangan menyusahkanku, bersyukurlah banyak anak² yang tidak bisa sekolah di luar sana."

"Eummm.."

...

"Sana cepet aku mau pulang."

"Huaaa eomma taeyong ga mau sekolah hikss ga mau taeyong takut hikkss.."

"Dasar anak nakal, sana ga!"

"Hikkss hikkss eomma ga mau.." taeyong mencengkram erat baju jessica

"Hai, ayo gapapa siapa namanya hm?" Sapa seorang guru yang kebetulan berjaga di depan gerbang

"Eumm.." taeyong menyembunyikan tubuh mungil di belakang jessica

"Bu, tolong bawa anak ini ke kelasnya ya, dia tk b." Minta jessica dan segera pergi menjauh dari anak angkatnya itu

"Hikkss eomma hikkss huaaa eomma!!" Tangisan taeyong makin kencang dan lantang membuat orang² yang berlalu lalang sedikit terganggu

"Udah gapapa sayang, bu guru bukan orang jahat kok..nanti kamu bakal punya banyak teman di sini."

"Hikkss mau pulang hikkss eomma~!"

Guru itu membawa taeyong kecil ke pelukannya sambil menepuk punggung mungil itu pelan.

"Bu, anak itu kenapa ya?" Tanya seorang ibu yang tengah mengandeng anaknya

"Ohhh ini biasa bu ga mau masuk karena takut, ibunya juga tinggalin anaknya gitu aja ke saya.."

"Jaehyun, ajak bareng² ke dalem gih." Suruh ibu itu dan bocah bernama jaehyun itu langsung menurut dan menarik-narik baju seragam taeyong

"Ayo masuk jangan takut, di dalem kan ga ada monster.." rayuh jaehyun kecil polos

"Hikkss eumm..?"

"Kata eomma, kalau takut suruh pegangan tangan jadi sini pegang tangan aku, ayo kita masuk sama². Jaehyun juga sebenernya sedikit takut buat masuk tapi untungnya eomma yakinin jaehyun dan kasih susu cokelat kesukaan jaehyun sebagai imbalannya nanti."

"Sobb..apa taeyong juga bakal sobb dapat susu cokelat?"

"Tentu^^."

Taeyong mulai melepas pelukannya dan berahli menggenggam setiap jemari jaehyun, jaehyun tersenyum senang dan menarik taeyong pergi masuk.

"Terima kasih ya bu, anak ibu sangat membantu saya."

"Ahahaha tidak masalah, bagus juga jaehyun langsung dapat teman^^.."

*SKIP KELAS MULAI*

"Hari ini kita belajar menggambar ya, kita coba gambar boneka beruang ini yuk~." Ucap sang guru ramah

Anak² di dalam kelas mulai mengeluarkan tempat pensil dan pensil warna/krayon yang mereka miliki, sementara taeyong terlihat bingung kenapa semua anak² memiliki benda² itu dan dirinya tidak.

"Jaehyun ini apa?" Tanya taeyong sambil menunjuk krayon 56 jenis warna milik jaehyun

"Ini krayon, untuk mewarnai^^."

"Huhh mewarnai?"

"Iya, mewarnai gambar agar lebih menarik dan berwarna^^." Taeyong membeku sejenak, ia tidak bisa melihat warna² itu, benar² tidak bisa satu pun dan air matanya mulai menangis

"HUAAAA TAEYONG TIDAK BISA MELIHAT WARNA HIKSS HIKKS MATA TAEYONG KENAPA HIKSS HUAAA~!"

"Astaga taeyong-ah sudah².."

"Bu, taeyong kok ga bisa lihat warna?" Jaehyun terlihat panik dan khawatir melihat teman pertamanya itu menangis dengan nyaringnya

"Mungkin taeyong sedang tidak dalam keadaan baik jae." Wali kelas itu tidak bisa memberitahu kebenarannya karena ini belum saatnya mereka mengetahuinya

"Nanti jaehyun bakal kasih taeyong banyak susu cokelat biar bisa lihat warna lagi!"

"Benarkah?" Jaehyun mengangguk dengan yakin dan pedenya tapi sampai beranjak remaja ia sama sekali tidak bisa melihat keindahan warna

Walaupun begitu, jaehyun tetap menerima taeyong apa adanya sebagai temannya di tambah eomma jung yang bersikap baik dan ramah kepada taeyong membuatnya sering kali pergi bermain di taman bermain dekat rumah mereka dan ke rumah jaehyun.

"Jaehyun singkirkan katak jelek itu huaaa~."

"Ahahaha~dia ingin menciummu loh."

"Huaaa jaehyun ga ma-"

/bruakk!

"Eummm..HUAAAA HIKSS HUAAA!"

"Tae-taeyong maaf.." jaehyun membuang jauh kodok kecil yang ia bawa di tangannya

"Jaehyun menyebalkan hikss sobb.."

"Maaf, jaehyun ga bakal ngelakuin itu lagi ke taeyong, jaehyun janji!" Jaehyun menyodorkan jari kelingkingnya yang masih dalam masa pertumbuhan

Taeyong tersenyum manis sampai deretan gigi susunya itu terlihat dan mengaitkan jari kelingking mungil mereka erat, membuat kemistri mereka semakin berkembang, membuat mereka semakin lebih akrab.

"Kalau taeyong ga mau cium kodok yang jaehyun bawa tadi, berarti taeyong harus cium jaehyun." Ucap jaehyun sambil memonyongkan bibirnya ke arah taeyong

"Sobb jaehyun kan bukan kodok.."

"Kodoknya udah berubah jadi pangeran, ini pangerannya hehehe~." Ujar jaehyun sambil menunjuk dirinya sendiri dengan pedenya

"Hahaha, jadi..jaehyun pangerannya taeyong?" Jaehyun mengangguk yakin

"Chup-! Sudah^^." Seketika pipi dan telinga jaehyun langsung memerah, ia tidak menyangka first kissnya di ambil sahabatnya begitu saja, "Hahaha jaehyun gemesin~." Untung saja bocah bermarga lee itu tidak dapat melihat muka merah sempurna jaehyun

Matahari perlahan-lahan pamit mengucapkan selamat tinggal kepada mereka, anak² di sana mulai di jemput oleh orang tua mereka masing² karena hari sudah semakin gelap.

"Jae-jaehyun.."

"Iya?"

"Jaehyun bakal terus ada buat taeyong kan?"

"Ya dong, jaehyun ga bakal ninggalin taeyong, jaehyun ga mau pisah.."

"Jeje, kalau udah besar ayo kita menikah^^." Taeyong kecil melingkarkan tangannya ke pinggang jaehyun

"Kau mulai memanggilku jeje?" Taeyong mengangguk imut

"Kalau begitu aku juga akan mulai memanggilmu bubu:D, bubu itu karakter karton favoritku jadi aku bisa inget taeyong terus kalau aku lihat kartunnya."

"Yeayyy baguslah hihihi~."

"Jaehyun taeyong ayo pulang!" Panggil eomma jung

"Ayo." Jaehyun mengandeng tangan taeyong dan mereka berdua berlari menuju eomma jung untuk pulang

...

/tok tok tok

"Bubu~."

/krekk..

"Hai jeje hehehe, ada apa?"

"A-aku mau pindahan soalnya sekeluarga harus ikut appa yang di tugasin ke wilayah lain."

"Pindahan? Jeje bakal ninggalin bubu?"

"Ma-maaf, terlalu mendadak ya?" Jaehyun menggaruk kulit kepalanya gugup

"Katanya jeje ga bakal tinggalin bubu hikkss, JEJE JAHAT HIKKS!" Taeyong membanting pintu rumah membuat jaehyun kaget dan menunduk sedih

"Hikkss hikkss jeje jahat, jeje juga jelek kayak kodok hikss, katanya taeyong bisa lihat warna lagi kalau minum susu..TAEYONG TETEP GA BISA LIHAT!" Jaehyun mendengarnya, air matanya mulai mengalir deras melalui ekor matanya tapi suara panggilan dari eomma jung membuyarkan tangisannya

"Sayang ayo, udah pamitan sama taeyong?"

"Su-sudah eomma!"

"Bubu maafin jeje..bubu bisa tampar jeje sekeras mungkin kalau kita ketemu lagi." Setelah menyelesaikan kalimatnya, jaehyun berlari menuju mobil dan masuk ke dalamnya

"Jeje sayang bubu lebih dari apa pun..jeje akan kembali secepatnya, tungguin jeje ya bu^^." -batin jaehyun sambil senyum² sendiri

***

Jam sudah menunjukkan jam 10 malam tapi lelaki cantik itu baru saja pulang tanpa melihat makanan tersisa sedikit pun di meja makan. Tapi banyak sekali piring dan sisa makanan yang menumpuk di sampah dan tempat cuci piring. Taeyong langsung mengerjakan tugasnya sebelum boleh tidur yaitu, mencuci piring, membuang bungkus makanan ringan yang berserakkan di sofa, dan membersihkan meja serta menyapu dapur dan ruang tamu/keluarga.

"Fiuhhh..akhirnya^^." Taeyong meletakkan sapu dan pengki di tempat asalnya lalu pergi ke kamarnya

*KAMAR TAEYONG*

"Huhhh, ga nyangka kalau jaehyun bisa baik sama aku huhuhu.." gumamnya yang sedang berbaring senang di atas matras tipisnya

"Taeyong kasih apa ya?" Taeyong berpikir sejenak sambil meraih tas sekolahnya untuk segera mengerjakan prnya

"Gimana kalau..pembatas buku?" Taeyong langsung mengambil kertas buffalo yang ia punya dan beberapa alat dan bahan lain untuk membuat pembatas buku spesial untuk jaehyun

...

"Semoga jaehyun menyukainya walaupun ini terlihat kekanak-kanakan.." Taeyong tersenyum sambil melihat pembatas buku buatannya sendiri, ia tidak tau spidol warna apa yang ia pakai untuk menulis 'Jaehyun orang baik ٩(๑˃◡˂๑)۶, Gomawo♡'

"Hahhh saatnya mengerjakan pr^^." Tapi baru saja mengerjakan 3 soal, lelaki cantik itu ketiduran dengan posisi tengkurap

*KEESOKAN PAGINYA*

"Eummm..?"

"Gawat prku belum selesai, gimana ini T^T?"


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C3
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen