App herunterladen
7.76% Menjadi Kaya di Zaman Kuno / Chapter 35: Chapter 35 : Ger Tong Hamil

Kapitel 35: Chapter 35 : Ger Tong Hamil

Kedua anak itu bahkan memiliki darah di tubuh mereka. Namun keduanya sama sekali tidak takut. Song Tianchen menghela napasnya dengan lembut. Dia tersenyum kearah keduanya. "Kalian takut?"

Dabao menepuk dadanya. "Ayah, kami berdua adalah laki-laki, jadi kami tidak takut."

Song Tianchen tertawa. "Dabao dan Erbao sangat berani. Baiklah, pergilah membersihkan diri. Kakekmu dan Ayah akan melanjutkan pekerjaan ini."

Kedua anak itu segera menganggukkan kepalanya dengan patuh. Mereka segera pergi ke dalam dan mandi. Ayah Yan dan Song Tianchen segera melakukan tindakkan yang lain. Mereka pertama memisahkan daging dan tulang.

Yan Mao keluar dan menemukan bahwa daging dan tulang sudah dipisahkan. Dia meminta Song Tianchen untuk memotong-motong tulang. Yan Mao mendapatkan tulang, dia segera membuatnya menjadi sup tulang.

Dia juga mengambil daging bersama dengan lemak. Dia memotongnya menjadi potongan tipis. Segera aroma daging mengugah selera. Daddy Yan sangat mengagumi cara Yan Mao memasak. Dia tidak tahu bahwa Yan Mao sangat pandai urusan ini.

Setelah semua masakan selesai, Yan Mao dan Daddy Yan segera membawanya ke bagian para pekerja, sebenarnya ini terlambat dari jadwal makan siang. Namun mereka tidak berani mengeluh.

Mereka sangat jarang memiliki daging di rumah mereka, kadang mereka hanya akan makan daging jika Tahun Baru atau Festival Musim Semi. Ketika mereka melihat ada banyak makanan yang di campur daging.

Mereka tanpa sadar menelan liurnya sendiri. Yan Mao tersenyum, "Maaf terlambat. Silakan di nikmati."

Mereka semua segera tersenyum. "Ger Mao sangat murah hati."

Yan Mao tersenyum. Lalu dia dan Daddy Yan meninggalkan mereka. Mereka semua makan dengan lahap. Ada 15 orang di beri makan. Semua hidangan, bahkan sayuran liar juga habis. Mereka berpikir bahwa sayuran liar tidak akan di sentuh.

Namun siapa yang menebak bahwa sayuran liar juga enak. Salah satu pekerja segera berbicara. "Benar-benar makanan enak. Ini pertama kalinya aku makan makanan seenak ini. Bahkan istriku tidak bisa memasak seenak ini."

Pria yang lain segera menjawab. "Ya. Aku tidak berpikir bahwa sayuran liar juga sangat enak. Istriku biasanya memasaknya agak pahit."

Yang lain tertawa. "Aku beruntung bekerja di sini. Makan makanan ini sangat enak."

Mereka semua membawa piring kotor mereka. Yan Mao dan Daddy Yan membersihkan sisanya. Mereka beristirahat setelah makan. Yan Mao dan Song Tianchen duduk didepan, Yan Mao duduk selama 1 jam dan dia memutuskan untuk tidur siang.

______

Yan Mao bangun di sore hari. Ketika dia keluar, kedua orang tua Yan dan Song Tianchen sedang berbicara. Song Tianchen terlihat sedikit berkeringat, ketika Song Tianchen menatap kearahnya.

"Istri, kamu sudah bangun?"

Daddy Yan melihat kearah putranya, dia hanya menggelengkan kepalanya. Dia tersenyum menggoda Yan Mao. "Mao Ge'Er, kamu terlihat sangat malas."

Wajah Yan Mao memerah, dia benar-benar terlihat seperti pemalas sekarang. Song Tianchen tersenyum. "Daddy, jangan menyalahkan Istri, dia benar-benar kelelahan sehingga dia banyak tidur."

Yan Mao menganggukkan kepalanya dengan cepat, Daddy Yan cemberut. "Kamu memanjakan istrimu."

Song Tianchen tertawa. "Daddy, istriku harus aku manjakan. Jika tidak, aku bukanlah Suami yang baik."

Ketika Yan Mao mendengarkan ini, dia segera memerah. Daddy Yan yang melihat ini, dia segera menggelengkan kepalanya. Tapi jauh di lubuk hatinya dia sangat bersyukur. Song Tianchen benar-benar memperlakukan putranya dengan baik.

Lalu tidak lama kemudian, suara teriakan dan tangisan anak kecil terdengar. Baik Song Tianchen dan Yan Mao kaget dan mereka segera menatap kearah gerbang. Yan Mao berseru, "Sepertinya Ger kecil Tong Ge'Er, kenapa dia menangis?"

Dabao membuka pintu pagar, dia segera melihat wajah Wu Xie yang memerah dan penuh dengan air mata. Dabao segera menghiburnya. "A-Xie, apa yang terjadi?"

"Dabao, Daddyku... Daddyku pingsan."

Dabao melebarkan matanya. "Ayo masuk ke dalam, Daddy dan Ayah ada di dalam."

Wu Xie segera berlari bersama dengan Dabao. Yan Mao segera turun dari rumahnya. Dia berjongkok di depan Wu Xie. "Xie, apa yang terjadi?"

Wu Xie dengan mata memerah dan bengkak. Dia berbicara. "Bibi Mao, Daddyku pingsan."

"Apa? Bagaimana bisa?"

Wu Xie menggelengkan kepalanya. "Daddy membersihkan halaman, lalu dia pingsan. Bibi, bantu Daddy."

Yan Mao segera cemas, dia memegang tangan Wu Xie dan segera keluar. Song Tianchen menatap istrinya. "Istri, aku akan memanggil dokter."

Yan Mao menganggukkan kepalanya. "Terima kasih Suami."

Wu Xie dan Yan Mao segera melihat Ger Tong masih terbaring di halaman. Ger Tong dengan di bantu Daddy Yan dia membawa tubuh Ger Tong masuk ke kamarnya. Tidak lama kemudian, dokter dan Song Tianchen datang.

Karena dokter sudah tua, Song Tianchen mengendongnya di belakang punggungnya. Dokter turun dengan wajah memerah. Dia melototi Song Tianchen, "Kamu bocah Song, aku masih bisa menggerakkan kakiku dengan cepat."

Song Tianchen tersenyum, "Maaf dokter, tapi ini benar-benar darurat. Tong Ge'Er tiba-tiba pingsan."

Dokter Chen segera memaafkannya. Yan Mao keluar dari dalam rumah dan meminta dokter Chen untuk memeriksa Tong Ge'Er. Dokter Chen sebenarnya dokter besar di masa lalu, sejak di pension, dia akhirnya tinggal di desa.

Namun kedua putranya tinggal di kota yang berbeda. Mereka adalah dokter Muda yang hebat, dokter Chen menikah ketika dia berusia hampir 30 tahun. Pada saat itu, Ger Chen berusia 15 tahun.

Mereka berdua jatuh cinta pandangan pertama dan akhirnya memutuskan untuk menikah. Mereka berdua di karunia dua putra dan keduanya adalah dokter Muda. Mereka juga sudah menikahi Ger yang cantik dan lembut.

Namun kedua menantu perempuan mereka mengikuti Suami mereka dan hanya tersisa dokter Chen dan istrinya. Setiap bulan tentu saja mereka selalu mendapatkan dua tael. Ini termasuk penghasilan yang sangat banyak menurut para petani.

Namun kedua orang ini sama sekali tidak sombong, mereka menikmati membantu orang-orang. Yan Mao meminta dokter Chen datang dan memeriksa Ger Tong. Begitu dokter Chen memeriksa nadinya, dia sedikit terkejut.

Ger Tong masih Muda, dia baru berusia 23 tahun ini, wajar jika dia memiliki seorang anak lagi. Segera dokter Chen tersenyum. "Kalian terlalu cemas, Ger Tong sedang hamil sekarang. Dia pingsan karena dia terlalu lelah."

Yan Mao yang mendengarkan ini, dia segera menjadi senang sekaligus agak bingung. Pria benar-benar bisa melahirkan?

Daddy Yan segera tersenyum. "Aku tidak berharap Tong Ge'Er akan hamil lagi. Ini kabar yang sangat bagus. Tong Ge'Er sangat di berkati."

Dokter Chen mengatakan bahwa dia akan kembali, Song Tianchen bertanya apakah dia perlu mengantarnya. Dokter Chen segera melototinya. Dia kembali ke rumahnya dengan jalan kaki.

Yan Mao menatap kearah Song Tianchen. "Suami, kenapa dokter Chen terlihat kesal padamu?"

Song Tianchen tersenyum. "Aku berpikir bahwa dia sedikit lamban, jadi aku mengendongnya dan berlari ke sini."

Yan Mao, "...." Tidak heran dokter Chen segera melototimu, kamu mengendongnya. Sungguh?


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C35
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen