App herunterladen
43.33% Mengumbar Cinta: Istri Sebatas Status / Chapter 26: Adegan yang Menyakitkan

Kapitel 26: Adegan yang Menyakitkan

Redakteur: Wave Literature

Ye Juemo berdiri di teras lantai dua, badannya yang tinggi tegap bersandar di pagar teras bergaya Eropa. Dengan satu tangan di saku celananya, tangannya yang satu sedang memegang gelas yang berisi wine. Ia menundukkan kepalanya dan melihat Yan Xiruo berlari keluar dari rumahnya.

Yan Xiruo masih memakai jubah tidurnya yang berwarna hijau tua. Rambut panjangnya yang bagaikan sutra seakan berkibar karena tiupan angin. Bayangannya yang berada di bawah lampu jalanan terlihat begitu lembut dan tipis. 

****

Mata Yan Xiruo melirik ke kakinya yang tidak beralas, alis matanya pun mengerut.

Setelah berlari beberapa meter, Yan Xiruo baru berani menghembuskan napasnya dan menghentikan larinya begitu keluar dari kawasan rumah besar itu.

Rumah besar itu berada di tengah-tengah pegunungan, di kedua sisi jalan raya yang datar terdapat pohon-pohon Sycamore yang tinggi. Dedaunan dan pepohonan mendesir di tengah angin malam. Di sekitarnya terasa sunyi dan dingin, tidak terlihat sosok manusia yang melewati jalanan ini.

Yan Xiruo menegapkan badannya, tidak peduli dengan rasa sakit di pergelangan kakinya, ia meneruskan perjalanannya.

Tidak lama kemudian, dari belakang telah terdengar bunyi klakson.

Sebuah mobil hitam Cayenne berhenti di samping Yan Xiruo, jendela mobilnya menurun, menunjukkan sebuah wajah yang ramah, "Selamat malam, aku adalah supir Tuan Ye Juemo, Tuan Ye Juemo menyuruhku mengantarmu pulang."

Yan Xiruo menggigit bibir bawahnya. Bila saat ini ia masih menolaknya, hal ini justru membuatnya terlihat munafik. Ia tidak memiliki uang dan telepon seluler. Oleh sebab itu harus berjalan kaki untuk menuruni pegunungan ini. Dengan melakukan itu, ia pasti akan sampai ke rumahnya besok pagi.

Setelah memikirkan kemungkinan itu, Yan Xiruo akhirnya memilih untuk membuka pintu mobil dan naik ke mobil itu.

Ia melihat di tempat duduknya terletak sebuah kantong yang cantik.

Supir melihat Yan Xiruo menatap ke kantong itu dan menjelaskan, "Di dalam kantong ada baju dan sepatu yang baru, Tuan Ye Juemo menyuruhku menyerahkannya kepadamu."

Yan Xiruo merendahkan bulu matanya, giginya yang putih menggigit bawah bibirnya dengan ringan. Sungguh mengejutkan, ternyata pria ini memiliki sisi yang perhatian.

"Tolong sampaikan ucapan terima kasih kepadanya, Pak." Kata Yan Xiruo

Sebenarnya dalam hati Yan Xiruo memahami bahwa Ye Juemo bukanlah orang yang jahat. Bila Ye Juemo bermaksud memaksanya, ia tidak akan memberikannya kesempatan untuk pergi.

*****

Supir pergi meninggalkan Meiyuan setelah mengantar Yan Xiruo.

Yan Xiruo membawa kantong yang berisi baju dan sepatu ke kamar mandi umum di kantor manajemen apartemennya, ia pun naik elevator menuju lantai paling atas.

Untungnya kunci pintunya memakai kode dan fingerprint, kalau tidak, dengan tasnya yang tertinggal di bar tadi, ia juga tidak bisa masuk ke apartemennya ini.

Yan Xiruo masuk ke rumah dan mengganti sepatunya dengan sandal rumah, merasa sangat capek, ia berjalan menuju kamar tidurnya.

Hampir sampai di depan pintu kamar tidur, ia melihat ada sepasang sepatu hak tinggi berwarna silver berjejer di lantai, ia mengerutkan alisnya dan menyadari sepatu ini bukan miliknya.

Kedua tangannya pelan-pelan mengepal, setelah menarik dan menghembuskan napas beberapa kali, ia membuka pintu kamarnya itu. Hal yang pertama muncul di tatapan matanya adalah beberapa baju yang berserakan di lantai.

Bra yang seksi dan celana dalam pria yang saling bertumpukan, begitu jelas dan menyakitkan.

Napas Yan Xiruo semakin menyesak, ia mengangkat muka dan matanya, melihat ke arah tempat tidurnya. Di sana terlihat sepasang pria dan perempuan sedang berbaring mesra di ranjangnya yang besar itu.

Tidak percaya dengan gambar yang ada di depan matanya, Yan Xiruo memejamkan matanya dan membuka kembali. Namun, di depannya tetap adalah gambaran yang membuatnya bagaikan tersambar petir.

Badan Yan Xiruo seketika goyah dan bergemetar. Ia sungguh tidak menyangka, Lu Jingchen begitu keterlaluan terhadapnya. Suaminya itu berani membawa perempuan lain ke rumah barunya, bahkan tidur di tempat tidur barunya.

Udara di kamar ini juga membekas bau hormonal setelah bercinta.

Lambung Yan Xiruo seakan berguncang dengan tidak nyaman.

Mengambil napasnya kembali, Yan Xiruo dengan langkah yang berat berjalan menuju tempat tidur itu, ia membuka selimut, mencabik rambut perempuan itu dan memberikan dua tamparan yang kuat di mukanya.

"Plak Plak!"

Suara keras yang dikeluarkan tamparan itu membangunkan Lu Jingchen dan perempuan yang awalnya masih tertidur pulas.


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C26
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität der Übersetzung
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen