App herunterladen
20% Memburu hasrat 3 Bidadari / Chapter 2: Malam pertama

Kapitel 2: Malam pertama

Pikiran aku gelisah, ada rasa marah, ada rasa kecewa, ada hasrat besar dan ada rasa malu juga ada rasa sedih dan ingin sendiri semua bercampur menjadi satu di kepala ku, jam 8 malam tadi aku langsung ganti kostum tidur, celana boxer dan kaos oblong tipis, sebelumnya aku cuci muka, aku hadapkan wajah ku ke jendela luar yg kebetulan gerimis, ku buka hordeng utama hanya tinggal hordeng tipis putih, di jendela lain sudah tertutup rapat, aku dengar Tante memanggil nama ku.

" Aa Daniel.." kamu dah tidur ya, aku diam

Setelah itu tak ada lagi Tante ku memanggil, hingga pukul 10, aku dengar mereka yg di ruang tengah, mulai pamit untuk tidur suara langkah mendekati kamar, pintu di buka dan langsung di tutup kembali, perlahan suara langkah memasuki kamar ke toilet, ku mendengar suara keran air di nyalahkan 5 menit kemudian keluar toilet pintu toilet di tutup, dan suara pintu lemari di buka, aku membayangkan Tante mengganti baju tidur, ingin rasanya aku mengintip apa yg di kenakan untuk tidur malam ini, dan pintu lemari di tutup kembali, suara lampu di matikan, ada gelombang di kasur saat tubuh menaikinya, aku yakin Tante ku sudah ada di sebelah ku agak hening sesaat, tiba- tiba sebuah tangan lembut menyentuh pundak ku, lembut sambil memanggil nama ku

"Aa... Belum tidur kan??" Tanya Tante ku

" Aa kenapa sih??, Jangan marah sama aku dong.. please, please.." suaranya Tante ku lirih hampir berbisik, karena di sebelah kamar Aki dan Ninik. Sepasang tangan memeluk ku erat dari belakang, aku merasakan gundukan dada montok menempel di pundak ku, nafas lembut menghembus di leher ku, aku terangsang dan menggelinjang.pelukan makin erat

" Aa ngomong dong, aku minta maaf kalo ternyata kamu ga suka ada si Om tadi, maaf ya.." dia mencium leher ku, aku makin gelisah, ku putar tubuh ku, wajah ku tepat berada di depan wajahnya, hidung kami saling bersentuhan dadanya ada di dada ku, kakinya masuk di sela selangkanang ku, tangannya menarik tubuh ku lebih rapat ke tubuhnya.

" Aa kenapa?? " Dengan wajah sendu dia berbisik lirih

" Engga ada apa-apa? " Aku berbohong jarinya menekan bibir ku,

" Jangan kenceng -kenceng nanti kamar sebelah denger" dia berbisik lirih

" Kamu ga suka ya, sama Om yg tadi, itu bukan pacar aku, cuma temen beneran " bisik Tante di depan muka ku,

" Bener bukan pacar Tante?? " Tanya aku serius dengan suara lirih.

" Iya.. besok kamu jemput aku lagi ya, nanti aku kenalin, dia punya pacar" Tante senyum

" Udah atuh, jangan cemburu aku tetep punya kamu" Tante mencium pipi ku dan mengelus rambut ku.

Aku menunjuk bibir ku, minta di cium,

" Tapi janji dulu, ga akan biarin aku kaya tadi" aku mengangguk tanda setuju.

Dia mencium bibir ku, segera aku balas menyerang bibirnya , mengulum bibirnya tangan ku merangkul tubuhnya, ternyata dia hanya mengenakan kaos oblong putih longgar tanpa bra.tersentuh oleh ku CD tipis menutupi vaginanya, Dia senyum setelah ku lepas ciumannya.

" Sini aku ajarin ciuman yg mesra " kata Tante

" Gimana caranya? " Tanyaku makin bergairah

" Ikutin aku ya, ini contoh "

Tangan Tante memegang pipi di antara telinga, dan memutar kepala sedikit lalu menjepit bibir atas ku dengan ke dua bibir nya, lalu menghisap bibir ku.

" Coba kamu cium Aku kaya tadi "

Aku mengikuti persis seperti tadi mencium dengan lembut bibir nya, darah ku mengalir keras ke seluruh tubuh, dada ku berdegup cepat.

" Nah gitu, kalo ciumnya karena sayang , beda lagi kalo lagi kangen udah lama ga ketemu " Tante memegang pundak ku menekan lebih dekat, menjilati bibir ku dan terus menjepit dan menghisap bibir atas dan bawah terus bergantian, aku makin tak tahan organ intim ku di bawah mulai bergerak naik, aku ikuti cara dia mencium aku, menjepit menghisap dengan lembut, matanya terpejam menikmati ciuman ku,

" Ada satu jenis lagi, coba kamu keluarin lidah kamu, dan ikuti lidah aku menari dan menjilati mulut bagian dalam, yuk cobain, ternyata ada sensasi berbeda untuk kali ini aku terangsang hebat, dan tak mau berhenti tangan ku sudah ada di pantatnya menekan lebih dekat lagi ke arah batang ku, tak sadar aku menggoyang menggesek ke arah vaginanya, Tante ke walahan di serang bigitu sama aku, berusaha menghindar serangan ku di atas dan di bawah. Setelah bisa melepas kan ciuman ku, dia meletakan jari di tengah bibir nya, ternyata suara hasratku menderu,

" Jangan berisik, pelan-pelan aja " Tante tersenyum

" Aku ga tahan Tante, punya ku dah keras banget pengen di keluarin" rengek ku lirih.

" Aku bantuin keluar ya, tapi abis itu kamu harus bobo , gimana?? " Aku cepat mengangguk beberapa kali.

" Aku bantu kamu keluar, kamu pegangin ini, dia mengangkat kaosnya ke atas, tangan ku di bimbing menyentuh buah dada yg besar dan putih mulus, putingnya terlihat kecil dan berwarna hampir pink ada benjolan kecil agak nongol ke depan, aku meremas dan memainkan puting itu, dia menutup mulutnya karena masih terdengar rintihannya, celana pendek ku di tarik ke bawah, tampak wajah terkejut dan pupil matanya membesar, menandakan dia tak menyangka size penis ku,

" Daniel.. ya ampun, besar bangettt " dia bersemangat mengurut, menyentuh helem dan lubang penisku yg mulai tegang agak bengkok ke atas, rasanya nikmat aku pasrah dengan segala yg dia lakukan itu nikmat banget, semakin nikmat aku tak tahan untuk mendesah, akhirnya ku sibukkan menghisap puting sambil ku remas dada montoknya aku puas memainkan dada Tante Ina, saat makin tak tahan ingin keluar, Tante mempercepat kocokannya,telapak tanganya penuh memegang penis ku yg panjang dan bulat besar aku makin belingsatan dan aku tak sadar menggigit puting milik Tante lebih keras, Tante mendesah

" Aaarrrhhhhhh..." Sambil menggigit bibir bawahnya. Berbarengan aku juga mendesah tertahan

" Aaaaaa..hhhhh," sesuatu muncrat dari penisku yg tegang dan berdenyut, mengenai dada Tante, perut Tante sebagian kena CD nya Tante, aku kaget dia menunduk dan menjilati semua cairan itu dengan rakus dan terus mencari kemana saja cairan itu, terakhir punya ku di hisap sambil di urut dia menghisap habis semua yg keluar hingga bersih, terakhir lelehan di tanganya semua di jilati dan di telan, yg terkena di dada dan perut dia gosok- gosok ke buah dadanya juga ke muka, aku memperhatikan semua nya

" Emang enak Tante??" Tanya ku

" Rasanya asin dan gurih juga wangi yg khas, ini di sebut sperma, asalnya dari sari Pati makanan yg kamu makan, sejenis mineral, yg bagus manfaatnya buat peremajaan sel kulit mati, dan mengencangkan kulit, kan ini air meneral alami yg di proses tubuh jadi baik buat tubuh " masuk akal juga keterangan dari Tante ku, ternyata selain cantik dia juga pintar,

" Kamu tau ga, kenapa temen-temen kerja aku, tanya siapa kamu?, Karena mereka juga mau kalo bisa dapat sperma dari lelaki seumuran kamu, menurut mereka sperma kamu sperma produksi pertama dan yg terbaik." Tante senyum manis ke aku

" penjelasan Tante bikin aku ingat kata-kata " brondong " yg Tante pake tadi sore, itu apa sih artinya " tanya ku

" Iya itu, umur lelaki yg memproduksi sperma terbaik, lelaki nya di sebut brondong, kalo di Sunda ada makanan brondong itu, garing dan manis, kaya kamu manis, enak di jilatin " sambil Tante menjilati wajah aku.

" Udah janjinya tadi kalo udah keluar kamu bobo, besok ada pelajaran lain makanya tidurnya jangan cepet-cepet dan ga bolah ngambek sama aku, apa lagi cemburu" Tante mencium hidung ku.

" Makasih ya Tante " sambil aku mencium mesra bibir nya.

" Daniel sayang Tante " aku peluk dia sambil bantu ngerapihin bajunya, aku hanya mengenakan boxer dan siap- siap untuk tidur, Tante merangkul aku membisikan di telinga ku

" Kita punya rahasia ya, sekarang " kata "kita" yg di pake Tante, berarti sesuatu buat ku, dia tersenyum penuh arti, kita tertidur bermimpikan indah bersama.


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C2
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen