Kapitel 22: Tinggal Bersama

[LUNA]

Aku cukup kaget mendengar ada orang yang makan daging mentah-mentah. Tapi, setelah aku pikir-pikir, ada masuk akalnya juga. Dia kan Hybrid, alias iblis, dia pasti terbiasa memakan daging mentah. Entah itu daging hewan mau pun daging manusia.

Hanya kali ini aku mencoba untuk memasak daging itu buat dia. Terlebih, aku juga ingin makan daging.

"Masakan sudah siap. Steak daging ala chef Luna."

"Wah! Baunya menggoda sekali."

"Silakan dimakan!"

"Selamat makan!"

Semoga saja rasanya enak.

"Ini sangat enak, rasanya asin dan gurih."

Hah?

Aku mencoba steak punyaku dan benar saja rasanya cukup asin. Apa dia tidak tahu soal rasa? Dia tampak sangat menikmatinya. Entah aku harus bangga atau apa, ada yang mengatakan masakanku sangat enak. Tapi, oleh orang yang tidak tahu soal rasa sama sekali.

Sepertinya aku memang tidak berbakat untuk memasak.

"Mmm… Adwa swedikwit raswa paitnya jugwa."

Itu pasti bagian yang gosongnya.