Ana yang melihatnya pun seketika jantungnya berdetak dengan cepat melihat tuannya mendekat kepadanya.
"Tidak apa-apa, tuan. Saya bisa sendiri," ucap Ana dengan gugup mencegah tuannya itu.
"Jangan membantah!" ucap Alex dengan dingin sambil menarik tangan Ana dengan pelan.
"Tapi, tuan.."
"Apa kau mau aku cium!?" sergah Alex sambil menatap Ana dengan dalam.
"Tidak, tuan." Jawab Ana dengan cepat.
Akhirnya Ana pasrah dan menurut kepada tuannya itu untuk membuka perbannya itu.
Alex dengan perlahan membuka perban yang ada di tangan Ana saat ini. Ia sangat hati-hati agar tidak membuat Ana kesakitan nantinya.
"Lukamu sepertinya mau sembuh," ujar Alex setelah melepas perban Ana dan melihat lukanya yang hampir melepas.
"Ia tuan, setiap pulang kerja saya beri salep agar tidak terlalu melepuh lukanya," tutur Ana sambil memegang lukanya yang kering secara perlahan.
"Hem.." jawab Alex singkat dan dingin.
"Dimana kotak obatmu?" tanya Alex.