Kapitel 206: KESEDIHAN HATI LUNA

Tiba di lantai utama salon terlihatlah Mbak Menik, nampak sedang berbicara dengan Kania di depan meja kasir.

"Mbak Menik, apakah kau sudah makan siang?" tanya Luna menyapanya.

"Alhamdulillah aku baru saja selesai makan siang bersama dengan Kania, Luna. Memangnya ada apa?" jawab Mbak Menik balik bertanya.

"Oh, tadinya aku berniat untuk mengajak kalian makan siang bersama dengan kami, tapi karena kalian sudah makan siang ya sudah kalau begitu. Aku makan siang bersama dengan Dokter Andre saja," kata Luna sambil tersenyum kecut.

"Maaf ya Luna, karena tadi aku harus makan siang dengan cepat bersama dengan Kania. Bergantian dengan karyawan lainnya, sebab pada saat ini salon dalam keadaan ramai oleh pengunjung. Makanya kami berbagi waktu makan siang seefektif mungkin," kata Mbak Menik menjelaskan sambil tersenyum tipis.

"Iya tidak apa-apa Mbak Menik, kalau begitu aku makan siang dulu ya bersama dengan Dokter Andre," ucap Luna sambil kembali tersenyum penuh pengertian.