"Gak usah gombal. Ada masalah penting."
"Masalah apa?"
"Semalem Dirga liat kita di rooftop. Dia liat kita ciuman.."
"Uhuk.." Arya menyemburkan sebagian minumannya mendengar ucapan gadis di depannya. "Trus gimana dia marah??"
"Ya marah lah.. Keliatan banget kalo dia lagi di bakar cemburu. Bahkan dia udah gak mau sahabatan sama kita lagi." ucap Amanda dengan ekspresi sedihnya.
"Ah..Dasar abg labil. Dari awal seharusnya dia paham kalau ini adalah konsekuensi dari persaingan."
"Persaingan..??"
"Iya kita berdua emang bersaing secara sehat buat dapetin kamu.."
"Jadi aku dibuat bahan tarohan??" ucap Amanda dengan sedikt emosi merasa dirinya di jadikan sebuah mainan
"Siapa bilang taruhan..orang gak ada hadiahnya. Hadiannya ya bisa milikin kamu.." Amanda mengetuk ngetuk dagunya sambil berpikir.
"sejak kapan kalian taruhan?"
"sejak kau kembali menjadi jati dirimu yang sesungguhnya." amanda tak menyangka mereka berdua sampai segitunya untuk memperebutkan dirinya.
Buat yang suka dengan kisah Amanda dan Arya.Saya mau minta tolong untuk kalian untuk mendukung novel ini dengan memberi ulasan.Agar peringkat novel ini bisa naik.
Caranya klik "Tentang buku ini" Lalu klik "Beri peringkat buku ini".Beri bintang dan juga ulasan untuk novel ini kritik saran kalian adalah semangatku.Lope lope untuk kalian..