App herunterladen
0.61% Lelaki cantik itu Amanda / Chapter 3: 3.menghilang

Kapitel 3: 3.menghilang

amanda masuk ke dalam bis yang menuju kekota b,mencari tempat yang kosong,dia memilih duduk di dekat kaca agar bisa melihat pemandangan gemerlap lampu ibukota ditengah malam.Seseorang duduk di sampingnya seorang pemuda berperawakan tinggi tegap dengan wajah khas indonesia beralis tebal dan hidung mancung pipi agak cubby tapi masih terlihat tampan.

"Turun dimana bro??"ucap sang pemuda

'Broo?? aku di panggil bro? penyamaranku berhasil nih' batin amanda senang karna usahanya gak sia sia.

"Aku turun di kota B daerah P." ucap amanda dengan menirukan suara pria.

"Kebetulan gue juga ,nanti bareng aja nanti gue dijemput di terminal."

"Gak usah bro ntar ngerepotin lu lagi."

"Nyantai aja kali biar lu juga ngirit di ongkos."

"Oke deh makasih sebelumnya bro." Amanda berharap cowok ini orang yang baik.Karna dia merasa kalo amanda adalah cowok juga.Amanda menjadi sedikit aman setidaknya gak ada yang menggodanya sebagai cewek cantik.

Perjalanan yang cukuo jauh membuat para penumpang memilih untuk tidur begitupun amanda dan pemuda di sampingnya.

***

-Di kediaman danudirja-

"Manda...bangunn sayangg sarapan duluu mama buatin nasi goreng kesukaanmu nih..!!"teriakan ani menyeruak mengisi ruangan..

"Paling masih tidur mam,mungkin tadi malem banyak nangis abis berantem sama ayah gara gara dipaksa nikah." Adit berkomentar sambil melirik sang ayah yang sedang menyeruput kopinya.Tanpa bima sadari saat pertengkarannya dengan anak sulungnya tadi malam di pergoki oleh Aditya putranya.

"Mungkin ayah terlalu keras sama amanda jadi ngambek deh.." ucap mama ani menengahi."Biar mama samperin di kamarnya,mungkin dia lagi gak mood ketemu ayah." Mama Ani naik ke atas menuju kamar Amanda.

'tok tok tok'

"Manda sayang buka nak..sarapan dulu..!!"

"Mandaa jangan ngambek nak..kita bicarain lagi baik baik sayang.." Dan masih tak ada jawaban hanya hening dari dalam.

Tiba tiba pak ujang si tukang kebun lari masuk ke dalam rumah dengan tergesa gesa.menemui tuannya yang sedang menikmati sarapan."Permisi tuan..anu..anu.. tuan".ucap pak ujang terbata bata.

"Anu apa??"ucap tuannya tenang.

"Jendela..anu..tali..anu tuan, nona..."ujang bingung harus mulai dari mana karna sedikit shock melihat tali menggantung dari lantai atas tepatnya dari kamar Amanda.

"Ayah..Amanda gak mau bukain kamarnya..gak ada jawaban jugaa.."teriak mama ani dari lantai atas.

Pak Bima langsung berdiri dan naik ke atas,diikuti Aditya dan Adinda yang penasaran dengan apa yang terjadi.

Pak Bima mencoba membuka pintu tapi di kunci dari dalam."Bik Asih tolong ambilkan kunci cadangan kamar Manda." Perintahnya kepada ART nya.

Sesaat kemudian pintu berhasil terbuka,kosong hanya jendela yang terbuka.handphone dan kunci mobil di letakkan di atas meja belajar disamping tumpukan buku yang berjejer rapi,di atas meja ada notes kecil bertuliskan "Maafin Amanda Mam,Manda belom siap memenuhi keinginan Ayah."..Mama Ani yang membacanya langsung lemas dan pingsan seketika.Ayah berusaha memmbangunkan istrinya.Aditya dan Dinda hanya bisa bengong sambil berkata berbarengan. "kakak MENGHILANG??"


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C3
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen