Kotak itu dibuka, dengan jelas menampilkan sebuah benda yang nampak asing bagi kebanyakan orang. Namun untuk seorang penyedia senjata ilegal dan berbagai macam amunisi berbahaya lainnya pasti paham dan tahu apa benda itu.
"Ini hanya prototipe nya. Tapi inilah versi paling bagus dari semua cetakan yang hendak disebar," ucap Dobberg. "Akan sangat sayang bila dilewatkan."
Alyosha mendengus dengan senyuman miringnya. "Sudah terlalu banyak melakukan barter, aku kali ini hendka bayaran berupa uang. Begitu melelahkan bagiku untuk mencari penadah dari segala mac barang yang aku terima."
"CIA mencari barang ini. Hanya ku tawarkan pada mu. Selebihnya aku tawarkan di atas harga 10 juta dolar," jelas Dobberg.
"Aku tebak ini barang asli. Dan yang lainnya palsu," ujar Alyosha.
Tentu saja Alyosha berpikir begitu, mengingat ini hanya sebuah revolver biasa. Tidak terlalu biasa, tapi kalau dibandingkan dengan revolver yang selama ini Alyosha jual, revolver ini tidak terlalu istimewa.
Terkecuali ini adalah sebuah barang bukti.
Alyosha hendak meraba revolver itu, namun koper itu lebih dulu ditutup oleh Dobberg.
Ini merupakan sebuah penghinaan untuk Alyosha.
"Bukankah ini bayaran untukku? kenapa sekarang kau malah menghalangi aku untuk memeriksa benda ini?" tanya Alyosha, alisnya sedikit menukik karena ia merasa kesal.
"Bukankah kau menolak untuk menerima ini sebagai bayaran mu?" tanya Dobberg.
Alyosha mengerling, dia kemudian berdehem pelan. "Ini akan menjadi transaksi terakhir kita kalau kau banyak bertingkah."
Dobberg tersenyum senang. "Sudah ku duga, kau orang paling tepat sebagai rekan bisnis ku. Sisa nya akan langsung ku serahkan pada mu juga."
Alyosha memutar bola matanya dengan perasaan malas. "Ya, aku harap aku langsung menerima sisanya hari ini."
Sebenarnya ada sesuatu yang menarik perhatian Alyosha ketika melihat barang yang ditunjukkan oleh Dobberg itu.
Itu bukan prototipe, itu barang pelarian, dan sepertinya Dobberg sengaja melarikan barang itu dari sesuatu.
Sudah menjadi rahasia umum bila Alyosha menjadi transit dagang barang-barang paling dicari di dunia ini. Terutama untuk bisnis ilegal menyangkut persenjataan. Untuk narkotika memang Alyosha juga menjadi pemilik salah satu kartel narkoba terbesar di dunia, tapi dia paling dikenal dengan relasi bisnis dengan orang-orang unik penyedia barang seperti itu.
Tapi terkadang Alyosha lelah, karena sering menjadi incaran, banyak sekali yang berebut untuk bertransaksi dengan Alyosha.
Pernah dulu 18 negara mencarinya karena ia memiliki sebuah mahkota peninggalan putri terkutuk pada waktu 50 tahun sebelum Masehi. Alyosha yang sudah kewalahan menanggapi semua orang-orang itu akhirnya melempar mahkota itu ke dalam palung. Tidak akan ada yang menemukan barang itu lagi, sampai sekarang.
Dan ada apa dengan revolver ini?
Alyosha sangat tertarik untuk memilikinya. Ia seperti merasa pernah melihat revolver ini.
Apa ini pernah dimiliki oleh salah satu ornag yang pernah menjadi musuh Alyosha dahulu?
"Senang bertransaksi dengan anda," ucap Dobberg. Ia berjabatan tangan dengan Alyosha.
Yah, formalitas. Tidak lebih.
Tapi, sebenarnya Dobberg dan Alyosha memang merupakan rekan dalam bisnis ini sudah sedari lama. Dobberg suka sekali mengumpulkan barang-barang dari para penjahat, agen, atau orang-orang yang terbilang penting. Kemudian menjualnya ke beberapa orang, baik itu dalam transaksi yang ilegal maupun tidak.
Maka dari itu, Alyosha dan Dobberg ini sudah mengenal baik satu sama lain. Dan tidak dipungkiri kalau Alyosha lebih jujur dan gamblang bila berucap dengan Dobberg. Walau Dobberg seringkali berbohong di awal, namun bila Alyosha menebak itu baik salah atau pun benar, akan tetap diberikan fakta aslinya oleh Dobberg.
Mereka berdua orang yang unik.
Alyosha hendak mengoleksi barang ini, ia tidak ingin menjualnya. Yah, mengoleksi sesuatu seharga tiga juta dolar bukanlah sesuatu yang merugikan bagi Alyosha.