Christina lagi-lagi yang menghalanginya untuk berhubungan badan dengan Viona. Hal ini membuat Randika membencinya bukan main.
Tetapi, ketika melihat wajah Christina yang pucat itu, dia mengerutkan dahinya.
Pada saat ini wajah Christina sudah tidak berwarna dan pucat, benar-benar sudah seputih kertas.
Dan pandangannya kini sudah tidak bisa melihat apa-apa setelah berhasil mengebel rumah Viona. Seluruh badannya tidak bisa berhenti gemetar, dirinya seakan-akan bisa mati kapan saja.
"Tolong… Aku…"
Mulut Christina hanya bergerak sedikit, kalau bukan karena pendengaran supernya maka Randika tidak akan bisa mendengarnya.
Setelah mengatakannya dengan suara pelan, Christina sudah kehilangan kekuatannya dan tubuhnya jatuh ke depan.
Randika dengan cepat menahannya dan menggendong Christina.