Suasana begitu canggung. Aku dan Clara duduk di meja makan keluarga Katulistiwa alias keluargaku sendiri. Kedua orangtuaku tampak bahagia melihat Binar yang menyantap makanan dengan lahap setelah dipersilakan sementara Clara hanya duduk dengan canggung, sepertinya dia bingung dengan apa yang harus ia lakukan, kalau begini aku jadi merasa sangat tidak enak padanya. Kutatap orang yang seharusnya menjadi orang yang paling merasa berdosa, kakakku, lihatlah tampangnya yang seolah tidak pernah melakukan perbuatan dosa sama sekali. Aku jamin, ini semua pasti gara-gara dia, dasar mulut ember. Sialan, kenapa dia suka sekali mengurusi kehidupanku sementara keluarganya sendiri tidak pernah ia urusi?
"Ayo nak Clara, silakan dimakan, saya sendiri lho yang masak" ujar ibuku dengan ramah, bahkan padaku pun ibu tidak pernah seramah ini.
"Ah, iya" jawab Clara canggung, dia mulai menyantap makanannya dengan tidak nyaman.