App herunterladen
3.12% KUGAPAI CINTAMU SAMPAI KE SURGA / Chapter 1: Kujatuhkan Talak Kepadamu
KUGAPAI CINTAMU SAMPAI KE SURGA KUGAPAI CINTAMU SAMPAI KE SURGA original

KUGAPAI CINTAMU SAMPAI KE SURGA

Autor: cahaya_kekasih

© WebNovel

Kapitel 1: Kujatuhkan Talak Kepadamu

"Kayla, kamu taukan pernikahan kita hanya sekedar d

formalitas saja, kita tak pernah saling mencintai. sebelum semuanya terlanjur, aku ingin kita kembali menjadi sahabat seperti dulu" ucapan Fathoni ibarat petir yang menyambar jantung Mikayla disiang bolong.

Di pernikahan mereka yang belum seumur jagung, Fathoni sudah menjatuhkan talaq padanya.

"Apa salahku Kak Toni? apa aku kurang baik menjadi istrimu? berikan aku kesempatan untuk memperbaiki diri kak" pinta Mikayla sambil menangis sesenggukan.

"Kamu baik, kamu cantik, kamu sholehah, karena itu aku merasa bahwa kita tak berjodoh, kamu terlalu tinggi untuk aku gapai, keimananmu tak bisa aku susul, kamu tau, aku tak mencintaimu, tapi melihat kesholehan di matamu aku mencoba mencintaimu, tapi aku tak bisa. hati ku sudah tertambat pada hati wanita yang lain Kayla" kalimat panjang Fathoni sukses meluluh lantakkan hati kuat Mikayla.

"Kamu benar Kak, wanita baik baik akan berjodoh dengan lelaki yang baik. kamu bukan yang terbaik bahkan kamu bukan yang baik bagi ku. Baiklah, aku akan menerima keputusanmu, semoga kamu bahagia dengan pilihanmu Kak." walau pedih, tapi Mikayla berusaha tegar menanda tangani surat gugatan cerai yang di berikan suaminya. Dia masuk ke kamar mereka, dan mengemasi semua barang pribadinya, dia meninggalkan semua barang yang di berikan oleh suaminya yang kini memjadi mantan suaminya itu.

Mikayla keluar sambil menyeret koper yang berisi baju dan sedikit barang pribadinya, ketika dia melewati Fathoni, lengannya di pegang oleh Fathoni, "ada apa lagi Kak? belum cukupkah kakak menyakiti ku? " Fathoni merasa iba pada mantan istrinya itu. tapi apalah daya, dia tidak pernah mencintainya, karena saat dia di jodohkan dengan Mikayla hatinya sudah memilih wanita Lain, karena itu selama mereka menikah Fathoni tidak pernah menyentuh Mikayla. Dia takut merusak masa depan gadis itu. "Aku akan memberikan rumah ini untukmu. jadi kamu tak perlu keluar dari rumah ini, biar aku saja yang keluar" jawaban Fathoni membuat Mikayla murka. Dia menatap tajam pada Fathoni, " Picik sekali pikiranmu Kak? kamu pikir aku akan jadi gelandangan saat bercerai dari mu? aku tidak butuh hartamu, rumah mu ini akan menjadi kenangan terburuk dalan hidup ku. dimana aku sudah di hina oleh laki laki yang aku cintai. jadi maaf, aku tak mau mengambil sepeserpun dari hartamu, bahakkan aku mengembalikan semua mahar yang kau berikan saat menikahi ku dulu. Aku tak butuh harta dari mu kak. terimakasih, Assalamualaikum" Mikayla menyeret kembali kopernya.

Ada perasaan menyesal di hati Fathoni saat dia melepas kepergian Mikayla. wanita yang sudah dua bulan melayaninya di rumah, namun Fathoni tak pernah sekalipun meliriknya, dia menganggap kehadiran Mikayla tak ubahnya seperti asisten rumah tangganya, hanya penampilannya yang berbeda. yaaa, Fathoni tak pernah menyentuh Mikayla, jadi gadis itu masih suci.

Fathoni memejamkan mata, menghembuskan nafasnya kasar. 'Ya Allah, ampuni hambamu ini Ya Allah, aku tak ingin wanita sholehah itu selalu tersakiti saat bersamaku yang tak mencintainya' batin Fathoni mulai merintih, dia berharap semoga tak salah pilih.

dia mencintai gadis lain yang lebih cantik, lebih lembut dari Mikayla.

ya Fathoni mengenal Mikayla yang baru lulus MA di sebuah pondok pesantren, usia mereka yang terpaut 8 tahun membuat Fathoni merasa Kayla terlalu kekanak kanakan, belum lagi sifatnya yang tomboy. membuat Fathomi ilfil, dia menginginkan gadis yang keibuan, lemah lembut, dan anggun. Fathoni memang tidak suka mendidik, karena baginya menikah adalah sebuah komitmen yang harus di lakukan secara bersama, bukan harus saling menggurui. Fathoni enggan memberikan nasihat lemah lembut pada Mikayla, walau mikayla sebenarnya sudah berusaha untuk tampil anggun, lemah lembut, dan menghilangkan sifat tomboynya sejak dia menikah dengan Fathoni, tapi Fathoni tak melihatnya barang seujung kukupun. Fathoni berusaha menepis bayangan Mikayla, dia segera pergi kekamar mandi dan bersiap siap menemui pujaan hatinya.

sedangkan Mikayla dia langsung masuk kedalam kamarnya saat sampai di kediaman orang tuanya.

Mikayla hanya mengucapa salam tanpa mendengar jawaban salam dan sapaan kedua orangtuanya, dia langsung berlari ke kamarnya.

"Ibu, coba ibu lihat anak kita, mungkin dia ada masalah bu kok pulang bawa koper sambil nangis sepertinya" ungkap ayah pada ibu "iya ayah"

TOK TOK TOK

"Sayang ibu boleh masuk ya? " ijin ibu pada Mikayla

"Iya bu, masuk aja gak di kunci kok" jawab Mikaila

setelah di ijinkan untuk masuk ibu Kayla duduk di tepi ranjang di samping putrinya.

"Kamu kenapa nak? bertengkar dengan suami mu? " tanya ibu halus sambil mengusap kepala Kayla.

Kayla menggeleng pelan. "Ibu, apa aku kurang cantik?"pertanyaan Kayla membuat ibunya tersenyum.

"Tentu saja kamu cantik, walau dulu kamu pernah punya wajah maskulin tapi sekarng kamu cantik nak" jawab ibu jujur dan menghibur Mikayla, sebenernya beliau bingung dengan kondisi putrinya itu.

"bu aku mau tidur dulu ya? besok aku baru ceritakan" pamit Mikayla. ibunya mengangguk ragu. beliau ragu karena beliau tidak tega membiarkan anak gadisnya sendirian, tapi beliau yakin Mikayla anak yang kuat jadi dia pun membiarkan anaknya untuk memiliki waktunya sendiri. Firasatnya sebagai seorang ibu mengatakan bahwa Mikaila sedang mengahadapi masalah rumit. ibu hanya berdoa semoga malam ini dan seterusnya Mikayla akan baik baik saja.

akhirnya Ibu keluar pelan dan menutup pintu kamar Mikayla pelan.

setelah itu beliau kembali ke tempat ayah lagi.

"ada apa dengan anak kita bu? "tanya Ayah.

"entahlah yah, Kayla belum bercerita, sepertinya dia bertengakar dengan Fathoni ayah, semoga pertengkaran mereka tidak lama ya ayah? " harap ibu yang cemas

"Semoga saja bu, Fathoni itu anak yang cukup dewasa aku rasa mungkin ada kesalah pahaman diantara mereka" sambung ayah.

akhirnya mereka pun kembali kekamar masing masing untuk beristirahat menyambut hari esok yng di harapkan akan lebih baik.

Jam menunjukkan pukul 01.30 dini hari walau netra ibu terpejam namun tak membuat ibu terlelap, Beliau masih penasaran dengan anak gadisnya itu.

namun beliau juga tidak berani memaksa Kayla untuk Bercerita, biarlah dia yang akan menceritakannya sendiri besok. 'Aku harus tengok dia, aku merasa khawatir pada Kayla'batin batin sang ibu.

akhirnya kakinya melangkah menuju kamar Kayla, dan membuka Pintu kamar pelan agar tak menimbulkan suara, ibu melihat Kayla husyuk dalam sujud malamnya, ibu pub merasa lega, dan menutup kemabali pintu kamar kayla seperti sedia kala, dan kembali kekamar untuk melanjutkan tidur yang tertunda.

Berharap besok akan mendapatkan jawaban dari Kayla.

Ibu memaksa Netranya untuk terpejam, walau tak nyaman namun akhirnya Ibu terbawa ke arus mimpi....

di kamar yang lain, Kayla berdoa dengan husyuk meminta kelapangan hatinya pada sang Maha Cinta.

"Ya Allah, engakau yang maha membolak balikkan hati, aku yang telah di jatuhi talaq oleh suami ku ini, jangan Kau jadikan rapuh ya Allah, berikan rasa Ikhlas pada hati ku menerima segala ketentuan darimu, aku percaya Kau akan memberi yang terbaik bagiku, Fathoni bukan yang terbaik bagiku, karena itu engaku membuat hatinya semakin jauh dari ku. apapun Ketentuanmu pada ku, aku ucapakan terimakasih Ya Allah, karena aku yakin Kau takkan menyia nyiakan makhlukmu yang bersabar. jagalah hatiku, sampai engakau mempertemukannya dengan hati yang juga mencintaimu kelak aamiiin yarobbal 'alamin" Lalu Kayla melipat kembali mukenanya dan melanjutkan kembali tidurnya. Hatinya terasa lebih tenang sekarang. dia pun berusaha masuk ke alam mimpi hingga akhirnya Kayla terlelap sampai adzan subuh berkumandang.


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C1
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen