Olivia bangkit dari kursinya dengan berkeringat dingin.
Ia melirik suaminya yang sepenuhnya mengacuhkannya.
'Apakah Noah kecewa terhadapku?' Wanita paruh baya yang cantik jelita itu berpikir di dalam hatinya.
"Suruh Nyonya Pattane masuk," Ucap Olivia dengan ragu-ragu.
Pada saat ia berkata demikian, ia melihat suaminya meletakkan pisau dan garpu makannya, lalu ia mengelap mulutnya dengan serbet makan dengan gaya yang elegan.
Setelah itu, Noah meletakkan serbet makan yang baru saja ia gunakan di atas piring makannya.
"Aku sudah selesai makan," ucap Noah dengan tenang sambil berdiri dari kursinya yang semula ia duduki dan pergi dari sana.
"Aku tidak lapar," daniel juga bangkit berdiri, pergi dari ruangan itu untuk mencari Mickey.
Ia sudah muak mendengar nama keluarga Pattane yang selalu saja mencari ibunya setiap kali mereka berada dalam masalah.
Baik itu masalah keuangan ataupun masalah pergaulan kelas atas.
Para pelayan segera membereskan meja makan dengan cepat.
Gini kalau ngetiknya tengah malam, nulis 1 bab aja ngga kelar2 karna kerjan yang numpuk.
Habis ini masih harus translate 6 bab lagi.
Zzzzz... Zzzzz...
Selamat berakhir pekan untuk yang liburan, selamat ngopi untuk aku. Muahahahaha...