Daniel yang melihat Ayesha berjalan di depannya sambil merangkul lengan Velina, seketika itu juga merasa kesal karena rencana makan siang romantisnya bersama dengan Velina telah gagal total.
Oleh karena itu, ia menoleh ke belakang hanya untuk melihat jika saat itu Aaron sedang menatap ke arahnya dengan penuh simpati, seolah merasa kasihan akan nasib apesnya siang ini.
"Ikut aku makan siang!" ucapnya dengan ketus pada Aaron yang masih membawa dokumen di tangannya.
"Eh? Kenapa?" Tanya Aaron pura-pura tidak mengerti.
"Tak usah banyak tanya!" Daniel berkata dengan malas, berjalan ke arah dua gadis yang sudah terlebih dahulu berdiri di depan lift, menunggu pintu untuk terbuka.
Tumben banget sih si Aaron ini banyak tanya! Biasanya ia tidak akan pernah mempertanyakan makanan gratis! Huh!
Daniel menjadi sangat keki siang itu. Padahal sebelumnya, suasana hatinya sedang sangat baik.
Ummm...
Komen nggak, ya...
Tapi nanti kujadi berkata kasar.
ya udahlah, kita bersikap dengan action aja ya, daripada ngata-ngatain Ayesha, mending dilemparin aja pake batu kuasa, Hehehe...
*** *** ***
Hai Semua!!!
Terima kasih karena kalian telah mendukung novel buatan aku ini dengan sepenuh hati.
Kali ini, aku ingin meminta maaf karena mulai senin depan aku akan agak sedikit sibuk, jadinya aku belum bisa update banyak bab dalam satu hari seperti kemarin-kemarin itu yaaa….
Tapi aku janji nih, aku akan kasih bab2 tambahan di akhir pekan (Sabtu/Minggu) kalau kita bisa bekerja sama dalam mencapai target:
1 bab di setiap kelipatan 100 batu kuasa
1 bab jika kita masuk ke peringkat 75 besar
2 bab jika kita masuk ke peringkat 50 besar
Semoga kegiatan aku bisa cepat kembali normal supaya aku juga bisa menulis dengan reguler kayak biasanya yaaaa….
Lumayan kan, kalian bisa dapetin banyak bab untuk dibaca di akhir pekan kalau target diatas terpenuhi.. Hehehe...