"Mensa, lo beneran sakit kan? Lo tau gak sih, gara-gara Sabtu kemarin lo gak tiba-tiba bilang sakit, gak lama habis lo bilang, Sean juga izin ada urusan mendadak gak bisa ikut kerja kelompok. Kalian berdua, gak barengan kan waktu hari Sabtu?" tanya Revilla to the point sebelum Mensa masuk ke dalam kelas.
Mensa mendengus lalu duduk di bangku yang tersedia di koridor sekolah, Revilla mengikuti Mensa.
"Gue beneran sakit hari itu. Si Sean mah mana gue tau dia ada urusan apaan hari itu. Gak ada hubungannya sama gue. Ngaco otak lo sampai bisa mikir kayak gitu," jawab Mensa ketus.
"Ya kan siapa tau, orang bocah ngegosipnya begitu. Wajar aja kan kalau gue mau mastiin langsung ke elo," Revilla berusaha membela diri.
"Siapa? Bocah yang mana?" Mensa menaikkan kedua alisnya.
"Ya bocah kelompok kita. Lo sendiri tau kan gimana kekuatan gosip di sekolah,"