Pagi ini, setelah Mensa membersihkan rumah, barulah Mensa kembali memosisikan diri di depan laptop untuk bekerja. Untuk membunuh keheningan yang tercipta, Mensa segera menelepon anggota kelompoknya satu persatu untuk kembali mengingatkan agar tidak telat berkumpul di sekolah sebelum pergi ke Curug.
Mensa memasang mode load speaker selama panggilan terhubung. Jadi ia merasa memiliki teman di kamarnya. Kini bagian Mensa menelepon Sean.
{Sa, lo kenapa? Abang lo ngapain—}
"Kepada tuan Seanel Davre yang terhormat, diharapkan pukul sembilan sudah berkumpul di sekolah untuk melakukan tugas penelitian biologi." Mensa mengubah nada bicaranya seformal mungkin layaknya seorang receptionist di pusat perbelanjaan.
"Lo kenapa? Tadi mau ngomong apa?" Mensa sudah menormalkan kembali nada bicaranya. Kalau tidak salah dengar, tadi Sean hendak bernyata kepadanya.
{Gapapa} balasan Sean terdengar begitu jutek.