Kapitel 209: Benarkah?

"Ma, Vina berangkat ke kampus dulu, ya!" Seorang gadis dengan pakaian yang rapih serta membawa tote bag bergegas berangkat ke kampus. Ia berlarian dari kamarnya melewati meja makan begitu saja.

Kedua orang tuanya yang sudah berada di meja makan sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak perawan mereka. Ternyata putri mereka juga bisa terlambat ke kampus.

"Sarapan dulu, Vin! Mama sudah masak makanan kesukaan kamu. Jangan hanya karena kesiangan kamu jadi tidak sarapan. Sarapan itu penting loh," cetus wanita paruh baya yang biasa dipanggil mama oleh Vina.

"Iya, tidak baik belajar dengan perut kosong. Makan dulu sini walaupun sedikit pun tak apa asalkan perut terisi," sahut pria paruh baya yang tengah duduk bersama dengan mama Vina di meja makan, ialah papa Vina.

"Tidak sempat, Ma! Pa! Vina harus segera berangkat! Keburu telat! Bye, Ma, Pa! Love you! Nanti Vina beli makan di kampus saja!" Vina terus berlari dan meninggalkan mama dan papanya.