"Saya gak gila pak, saya orang normal dan sekarang bapak sebaiknya antar saya ke kantor Star Magazine !" ucap Nana dengan kesal.
"Lagian dari tadi nona ngomong sendiri pakai ngacak-ngacak rambut segala lagi, kan saya kira orang gila" lanjut supir taxi itu.
Mendengar perkataan supir taxi , Nana langsung mengelurakan cermin kecil dari tasnya.
"Ohhh astaga, aku berantakan banget? pantas aku di bilang gila" batin Nana dengan eskpresi kacau sekaligus malu.
Di tengah kekacauannya yang terlihat dari cermin, Nana terkejut sampai cermin yang di pegangnya jatuh dan melukai kakinya gara-gara getar handphonya yang ada di dalam tas.
"Auuhh... " Nana meringis sambil memegang kakinya yang berdarah.
Setelah itu dia segera mengambil handphonya dan melihat kalau Yuri memanggilnya, tanpa ragu Nana langsung mengangkatnya.
"Kamu di mana? " tanya Yuri dengan suara lemah.
"Aku ada di dalam taxi menuju kantor, ada apa? "