Tidak lama kemudian, Jeha mulai merasakan suhu hangat dari tubuh Shin, dan dengan manja dia memeluk erat pinggang Shin dan membenamkan wajah nya dalam pelukan Shin.
"Jeha, apakah kamu sudah lebih baik?" tanya Shin sembari mengusap-usap bahu Jeha yang juga penuh keringat.
Jeha belum juga merespon Shin, Shin semakin khawatir tanpa sadar dia menangis ketika menatap wajah Jeha yang semakin pucat dengan pipi memerah.
"Jeha, kenapa panasmu gak turun-turun sih? haruskah aku bawa kamu ke dokter? atau aku panggilkan dokter? tapi jam segini apakah ada dokter?" kata Shin sambil menangis tersedu, tanpa sadar air mata nya jatuh di wajah Jeha.
"Jangan menangis, aku tidak apa-apa, panas yang semakin tinggi ini adalah efek dari obat yang kamu berikan tadi!" kata Jeha dengan terbata-bata.
Shin menyeka air mata nya ketika mendengar suara Jeha, dia merasa senang karena Jeha sudah kembali pada kesadaran nya.