Kenny tersenyum pahit mendengar apa yang dikatakan Jeha. Dia tidak habis fikir dengan seorang Jeha yang dikatakan cerdas dan hebat, malah berfikir pendek seperti itu.
"Yaaa ... Park Jeha. Lelaki kurang ajar yang tidak tau Terimaksih! Aku tau kalau kamu lelah dan merasa bersalah. Namun, kamu fikir dengan mati bisa membuat semua orang baik-baik saja? Tidakkah kamu lupa kalau kamu masih memiliki Oumma? Apa kamu lupa kalau dia setiap malam merindukanmu sambil berdo'a dan menangis? Bisakah kamu bayangkan bagaimana terpukulnya dia jika tau kamu mati di negara orang?" Kata Kenny seraya memegang kerah baju Jeha sambil menggertakkan giginya.
Mendengar perkataan Kenny yang menyebut nama Oumma nya. Jeha terdiam, dia yang tadi mengamuk mulai melemas dan menunduk. Melihat itu Kenny bernafas lega.
"Fikir kan baik - baik sebelum kamu bertindak!" Lanjut Kenny seraya melepaskan kerah baju Jeha.