Kapitel 158: Perasaan Cemas

Sejak tadi menatap layar TV yang bersinar terang itu rupanya membuat asa cukup merasakan letih saat ini, Iya pun menyimpan laptopnya dan juga mematikan ponselnya sepertinya asap mulai merasakan perih pada perutnya ia butuh sesuatu untuk mengisi pencernaannya saat ini, maka ia pun beranjak akan turun ke bawah melihat sesuatu yang bisa disantapnya, sebenarnya sejak pulang tadi ya sudah tidak sabar untuk menyantap masakan Inem, Namun karena terlibat percekcokan dengan Erlan membuat ia harus menunda dulu keinginannya.

"Sepertinya perutku sudah menagih masakan Inem aku harus ke bawah sekarang karena aku tak ingin tidurku tak lelap malam ini," masa turun ke bawah mengenakan baju tidur piyama nya dan tentu saja keadaan di dapur saat ini sudah sepi karena jam-jam seperti ini minum sedang asyik di kamarnya menikmati sinetron kesayangannya.

"Bi inem," panggil Asya dari depan pintu kamar Inem.

"Ya bu," tentunInem tak mau Asya lama menunggunya keluar dari kamar.

"Bibi lagi ngapain?"