Suara serak itu sengaja ditekan lebih rendah dan langsung membuat kaki Xiang Yi melunak. Xiang Yi merasa seperti ada rusa di dalam hatinya yang membuatnya berdebar-debar dan hampir pingsan. Namun, dia segera teringat bahwa sebuah kamera tetap dipasang di ruang tamu.
"Ada, ada kamera..."
"Semuanya tertutup."
"Bagaimana jika ada orang yang melihatnya..."
"Tidak akan." Shi Sui mengusap telinga Xiang Yi dan melihat kulit putih susu itu langsung merona merah. "Tidak ada yang tahu, kan?"
"Hmm…" gumam Xiang Yi.
Seluruh tubuhnya bagi terbenam dalam pot madu. Dia merasa pusing dan kebingungan. Bahkan, gelembung yang keluar berwarna kuning madu. Napas yang ambigu menjadi tidak terkendali. Udara di sekitar berubah menjadi pekat…
"Meong! Meong, meong!"