Kapitel 72: Sifat Kepolosan Jeje

Part ini hanya berisikan scane Jeje dan Kevin yang membahas sebuah harapan yang diharapkan di suatu saat nanti!

//

Kembali pada Kevin yang sudah siap dengan piyama tidurnya, ia tentu saja sudah bersih-bersih tubuh dan sudah seharusnya siap tertidur di atas sofa lain karena Bi Yuni juga harus tertidur. Tapi, kegiatan istirahatnya tertunda karena melihat Jeje yang masih membuka matanya lebar-lebar, pertanda belum siap untuk masuk ke dalam alam mimpinya.

"Sayangnya Daddy kenapa?" tanya Kevin sambil berjalan dan menarik kursi lipat supaya bisa lebih dekat mengobrol dengan Jeje, ia mendaratkan bokong di atas sana bersamaan dengan hembusan napas yang refleks keluar.

Jeje yang tadinya sibuk menatap langit-langit kamar dengan mata telanjang, kini menolehkan kepala ke arah Kevin. "Hai Daddy." Bukannya menjawab, ia justru memberi salam pada laki-laki di sampingnya dengan senyuman simpul.