Kapitel 146: Meminta Izin Pada Farel

| ruang pesan |

Kevin

Fa, gimana? Kalau memang gak bisa, saya nanti ajak Bi Yuni saja. Urusan Jeje insyaallah bisa saya handle.

Menatap layar ponselnya, Zulfa merasa kalau Kevin seperti tergantung dengan apa yang dirinya ingin putuskan. Ia adalah wanita yang merasa tak enak hati, selalu seperti itu. Karena apa? Ia tidak ingin mengecewakan siapapun sampai lupa kalau dirinya sendiri sangat membutuhkan kebahagiaan.

Zulfa

Iya tunggu aku akan bertanya dulu pada Mas Farel.

Read

| ruang pesan berakhir |

Merasa tidak ada yang perlu dibahas lagi dengan Kevin, Zulfa memutuskan untuk menaruh ponselnya di atas nakas. Sekarang ia hanya harus berpikir bagaimana caranya untuk mengatakan kepada Farel.

Hari sudah malam, namun belum larut. Kini jam menunjukkan pukul 08:00 PM, mereka habis selesai makan malam dan setelah itu Dea melenggang pulang dengan kondisi perut yang sudah kenyang. Tersisah dirinya bersama dengan Mas Farel yang berada di satu ruangan yang sama, kamar tidur.