Kapitel 56: Akan Kehilangan Keduanya?

"Saya tunggu ya, by the way kamu sangat cantik, Fa."

Melihat kepergian Farel yang bersamaan dengan tertutupnya kembali pintu kamar mandi, hampir saja Zulfa lupa bernapas karena ia menahan napasnya akibat dari ucapan sang suami yang tentu saja berefek dengan kinerja jantungnya.

Setelah itu, ia berusaha normal-normal saja karena memang harus segera menghampiri Farel ke lantai dasar untuk menemui sang tamu yang di maksud.

Dengan segera menyikat gigi lalu memakai kembali kerudungnya, ia melangkahkan kaki keluar dari kamar mandi lalu berjalan ke arah kaca panjang yang menampilkan penuh satu tubuhnya.

"Tidak ada yang aneh, lagipula malam-malam seperti ini kan wajar memakai piyama. Masa iya aku harus berganti gamis lagi?" tanyanya pada diri sendiri, lalu mengangkat bahunya merasa hal itu tidak perlu dan menyambar ponsel di atas nakas.