Jemari tangan Ara yang memegang pintu mobilnya mengerat ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Ibra.
Detik berikutnya, ia tetap masuk ke dalam mobilnya tanpa menanggapi apa yang diucapkan oleh pria itu tadi padanya.
Beberapa saat kemudian, mobil mewah itu pergi meninggalkan Ibra, dan Ibra hanya geleng-geleng kepala melihat apa yang dilakukan oleh wanita tersebut.
Setelah mobil Ara lenyap dari pandangan, Ibra akhirnya ikut beranjak dari tempatnya berdiri untuk ke motor miliknya agar ia bisa melanjutkan niatnya ke rumah sakit.
Pikirannya jadi sedikit kacau. Kacau karena ia tidak menyangka bisa bicara seperti tadi di hadapan gadis yang dinilainya angkuh dan sombong tersebut.
Bagaimana jika Ara ternyata semakin bernafsu untuk menggusur pasar tradisional karena ulahnya tadi yang sudah bicara macam-macam?
***
Lian sudah sampai di rumahnya dan saat itu Virginia masih ada di rumahnya meskipun toko sudah tutup sejak tadi.