Kapitel 227: why EN?

Naoki membuka pintu hotel lebih lebar agar Mikha bisa masuk. Langkah Mikha yang ragu menyusuri ruangan yang terang benderang membuat Naoki mengelus pelan punggung mikha, sesaat kemudian menyusul lalu menutup pintunya dengan pelan.

Mikha sudah duduk di atas kasur yang empuk dan sejuk, pandangannya yang mengedar ke seluruh penjuru kamar kini beralih dan memandangi wajah Naoki yang juga menatapnya.

"Apa ada hal yang aneh?" Naoki canggung sekarang, setelah mendengar pertanyaan itu dari Naoki, Mikha tersenyum lalu menggeleng.

"Tidak." jawabnya tanpa membuka kembali mulutnya. Tangannya pelan mengelus pipi Naoki.

"Jika kau merasa tak nyaman aku akan memesan kamar satu lagi. Jadi kau bisa tidur dengan nyaman. Tapi tolong jangan pergi dariku tanpa mengatakan apa pun padaku." Naoki meraih tangan Mikha dengan wajah cemas.