App herunterladen
35.71% Kangen - Ku Akan Datang / Chapter 10: Kangen - Ku Akan Datang (Bag. 10)

Kapitel 10: Kangen - Ku Akan Datang (Bag. 10)

Suasana di kota Farmington setelah topan tornado, membuat orang-orang menjadi panik. Pejabat kota dan masyarakat sibuk menghubungi dinas penanganan bencana alam setempat. Bahkan peristiwa itu turut membuat pemerintah negara bagian New Mexico harus mengerahkan berbagai bantuan. Mobil pejabat kota dan petugas dinas penanganan bencana alam sibuk bersliweran melayani panggilan. Sementara pihak hotel di kota itu, bergegas menyiapkan transportasi untuk menjemput tamu mereka yang diduga berada di area San Juan saat terjadinya topan.

Demikian juga dengan hotel di mana Prayoga, Rangga dan Bisma tinggal. Di tengah kesibukan melayani telepon, petugas front office terlihat kewalahan. Kedua tangan kanan dan kirinya terpaksa memegang gagang telepon dan menjawab panggilan bergantian.

"Yes, there was a hurricane in San Juan, Sir. We have prepared transportation to pick them up back to the hotel," jawab petugas itu ke salah satu telepon yang ditempelkan ke telinga.

"No, no. A few hours ago, Mam. In Shiprock, San Juan. Not in Farmington City," katanya lagi ke telepon yang lain di tangan bergantian.

Sebuah mobil sedan hitam berplat dinas kedutaan Indonesia, berhenti di depan hotel itu. Dua orang berkacamata hitam ke luar, sambil mengancingkan jas. Wajah mereka tampak cemas, berjalan cepat masuk ke dalam hotel menuju meja front office.

"Hallo, good afternoon."

Salah satu dari kedua orang itu sambil membuka kacamata hitamnya, menyapa setiba di depan meja front office. Petugas hotel yang sedang menerima telepon, terlihat gugup. Seorang petugas hotel yang lain segera bergegas menghampiri.

"We are from Indonesian Embassy, wish to know the updated situation of our citizens in Shiprock."

Orang kedutaan Indonesia yang menyapa tadi, sambil bicara mengulurkan tangan kepadanya untuk menyalam. Petugas hotel yang menghampiri itu, sesaat tergagap tidak tahu hendak berkata apa. Setelah menyalami tangan, ia memalingkan wajah ke petugas front office yang terlihat telah selesai melayani telepon. Melihat petugas itu sudah tidak sibuk lagi, kedua orang kedutaan Indonesia berjalan mendekati.

"Actually, they are still booked here for rooms and accommodations. So, we are responsible to make sure they are safe in Shiprock anyway."

Petugas hotel yang menerima kedua orang kedutaan Indonesia itu, berjalan mendampingi sambil memberi penjelasan. Petugas front office hotel yang tadi sibuk melayani telepon, berdiri menunggu sambil mendengarkan pembicaraan mereka.

"Any plan?"

Salah seorang kedutaan Indonesia yang lain, bertanya sambil memandangi si petugas front office. Namun karena ia tampak gugup, petugas hotel yang menerima kedua orang kedutaan Indonesia itu memberi penjelasan lagi.

"We are arranging to pick up all our guests in San Juan, back to the hotel. At the moment, we are awaiting the operational car to search and pick up back here," katanya.

Kedua orang kedutaan Indonesia yang datang itu saling pandang dan kemudian mengangguk. Wajah mereka kini tersenyum. Tampaknya mereka mengerti keadaannya sekarang.

"Saya ikut mereka jemput aja. Sekalian nanti urus lain-lain yang bisa dibantu."

Salah satu dari kedua orang kedutaan Indonesia itu memutuskan ikut mencari. Dengan berkacak pinggang, seorang yang lain mengernyit mendengarkan seakan berpikir sejenak.

"Baiklah. Kalo nanti mereka ternyata butuh perawatan rumah sakit, tolong semua biaya dimasukkan ke rekening operasional darurat Kedutaan Indonesia. Kalo biasanya di Amerika Serikat, biaya-biaya rumah sakit akibat bencana alam akan ditanggung negara. Biasanya begitu."

Orang kedutaan Indonesia yang memutuskan untuk ikut mencari itu, mendengarkan sambil mengangguk-anggukkan kepala. Lalu orang yang tadi bicara, melanjutkan lagi.

"Oh iya, kalo pun ternyata nanti ada sesuatu yang urgent dengan orang-orang Indonesia yang di Shiprock itu, mau tidak mau atase militer harus tau. Siapkan aja laporannya."

Orang kedutaan Indonesia yang satunya itu mengangguk kepala. Petugas front office hotel yang berdiri di depan mereka, tidak mengerti apa sedang yang dibicarakan kedua orang dari kedutaan Indonesia itu. Ia dan petugas hotel yang satu lagi hanya tersenyum memandang.

"Alright then. Thank you for good service. One of our staffs will help you, him," kata orang itu sambil menunjuk temannya, yang dibalas dengan anggukan, lalu katanya, "and pleased to know that Farmington City is all safe."

"You are welcome," jawab petugas hotel yang menemani bicara.

Tak lama sepeninggal seorang dari Kedutaan Indonesia itu, sebuah mobil angkutan off road operasional hotel yang mengantar Prayoga, Rangga dan Bisma ke San Juan, berhenti di depan hotel. Beberapa orang masuk dan mobil itu melaju menuju luar kota Farmington.

---

Di sela kesibukan menulis malam itu, ternyata Paramitha mulai berpikir sesuatu yang meresahkan sedang terjadi terhadap Prayoga dan kedua tim ofisialnya di Shiprock. Ia kembali menyambungkan komunikasi ke San Juan. Namun, gagal terhubung.

Paramitha mengontak nomor yang Rangga gunakan untuk menghubunginya sewaktu Prayoga sedang melakukan pemanjatan tebing Shiprock. Itu adalah nomor dari alat komunikasi yang dipakai tim ofisial, yang juga langsung terhubung ke helm yang dipakai Prayoga.

"Ada apa ya? Kog susah dihubungi ya?" tanya Paramitha pada diri sendiri.

Kini cemas mulai menghantui Paramitha. Nomor itu kembali dipencet. Hingga sekian kali dicoba tetapi selalu gagal, akhirnya Paramitha meletakkan telepon genggam di meja dan beranjak ke dapur. Udara yang cerah di Jakarta malam itu, awalnya menyenangkan Paramitha. Dengan mengisi kesibukan di rumah dan ditemani siaran televisi, ia cukup terhibur. Namun sekarang, ia mulai berpikir yang macam-macam.

"Sebuah badai tornado menerjang kawasan San Juan, New Mexico Amerika Serikat."

Saat di dapur, suara pembaca berita yang terdengar dari siaran televisi di ruang tamu kalah dengan percikan air wastafel dan dentingan gelas piring yang sedang dicuci. Paramitha tidak begitu memerhatikan apa yang disampaikan di dalam berita itu. Pikiran yang macam-macam di kepalanya, ingin ia alihkan dengan membersihkan peralatan memasak.

---

Bersambung

Terjemahan:

"Yes, there was a hurricane in San Juan, Sir. We have prepared transportation to pick them up back to the hotel,"

"Ya, ada badai di San Juan, Pak. Kami sudah menyiapkan transportasi untuk menjemput mereka kembali ke hotel,"

"No, no. A few hours ago, Mam. In Shiprock, San Juan. Not in Farmington City,"

"Tidak tidak. Beberapa jam yang lalu, Bu. Di Shiprock, San Juan. Tidak di Farmington City,

"We are from Indonesian Embassy, wish to know the updated situation of our citizens in Shiprock,"

"Kami dari Kedutaan Indonesia, ingin mengetahui situasi terkini warga kami di Shiprock,"

"Actually, they are still booked here for rooms and accommodations. So, we are responsible to make sure they are safe in Shiprock anyway,

"Sebenarnya, mereka masih ter-booking di sini untuk kamar dan akomodasi. Jadi, kami bertanggung jawab untuk memastikan mereka aman di Shiprock,

"Any plan?"

"Ada rencana?"

"We are arranging to pick up all our guests in San Juan, back to the hotel. At the moment, we are awaiting the operational car to search and pick up back here."

"Kami sedang mengatur untuk menjemput semua tamu kami di San Juan, kembali ke hotel. Saat ini, kami sedang menunggu mobil operasional untuk mencari dan menjemput kembali ke sini."

"Alright then. Thank you for good service. One of our staffs will help you, him, and pleased to know that Farmington City is all safe.

"Baiklah kalau begitu. Terima kasih atas pelayanan yang baik. Salah satu staf kami akan membantu Anda, dia, dan senang mengetahui bahwa Farmington City aman.

"You are welcome."

"Sama-sama."


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C10
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen