App herunterladen
2% Kakak Si Kembar / Chapter 7: Kemesraan Rizam dan Nafsya

Kapitel 7: Kemesraan Rizam dan Nafsya

Keluar dari tempat makan tersebut lalu mereka langsung menaiki Taxi lagi.Setelah beberapa lama kemudian,mereka sampai didepan rumah Nafsya.Lalu Rizam langsung berbicara

"Jangan lupa belajar dan istirahat yang cukup ya"

"Siap,sayang"

Lalu mereka langsung saling melempar senyum.Setelah itu,Rizam langsung menaiki lagi Taxi tersebut untuk menuju ke rumahnya.Tak lama kemudian,dia pun sudah sampai dirumahnya.Ketika dia sudah masuk ke dalam rumahnya,lalu Narina langsung menghampiri dirinya dan dia langsung berbicara

"Cie.... Ada yang habis kencan nih"

Rizam tak merespon perkataan adiknya dan langsung menuju ke kamarnya tetapi Narina langsung mengikutinya.Dia pun langsung berbicara lagi,

"Kak... Aku sudah merekam ketika kakak menembak Kak Nafsya loh,jadi aku bisa tunjukkan kepada Ayah dan Bunda"

Kemudian Rizam langsung berlari ke kamarnya Narita,lalu dia langsung mencari ponselnya tetapi dia tak menemukannya.Lalu Narita langsung datang dan mengambil ponselnya dibawah kasurnya.

"Kakak mencari ini ya?" tutur Narina sambil menunjukkan ponselnya

"Ayo berikan kepada kakak!"

"Silahkan saja ambil!"

Kemudian Rizam mencoba untuk mengambilnya dari tangan Narina namun tak kunjung dia dapatkan,lalu dia langsung memeluk tubuh Narina agar mudah mendapatkan poselnya.Hampir saja Rizam mendapatkan ponselnya Narina tetapi dikarenakan Narina tertawa sangat kencang sekali hingga membuat Nadia langsung menghampiri karena merasa penasaran.

Melihat kehadiran Nadia,dia langsung berbicara

"Nadia... Ayo tangkap!"

Dengan cepatnya Nadia menangkap ponselnya Narina,lalu Narina langsung berbicara.

"Cepat lari!"

Ketika Rizam ingin mengejarnya lalu Narina langsung mendorong Kakaknya hingga terbaring dikasur,lalu dia langsung mengunci kamarnya.Rizam yang sudah dikunci dalam kamar adiknya pun langsung berbicara,

"Dek... Ayo buka kuncinya!sebenarnya sih kakak juga bisa loh mendobrak pintu kamarnya,tapi apakah kamu mau jika pintu kamarnya rusak?"

Mendengar ancaman dari kakaknya Nadia langsung terkejut,lalu dia langsung berbicara

"Sudahlah berikan saja ponselnya,aku gak mau ya pintu kamarnya dirusak oleh Kak Rizam"

"Aku bukan tipe orang yang mudah menyerah begitu saja"

"Terserah kamu deh" respon Nadia sambil berjalan meninggalkan Narina

"Gak ada respon berarti Kakak akan mulai mendobraknya ya"

"Eh jangan Kak,aku akan membukakan pintunya tapi Kakak gak boleh ngambil ponselku"

"Lah kok jadi kamu yang mengancam Kakak?"

"Yasudah kalau begitu aku tak akan membukakannya,dan silahkan saja dobrak pintunya jika ingin dimarahi Ayah dan Bunda"

Apa yang dikatakan oleh Narina ada benarnya juga lalu Rizam pun lamgsung pasrah dan berkata

"Oke,Kakak gak bakal ngerebut ponsel kamu lagi"

Lalu Narina langsung membukakan pintu tersebut,kemudian Rizam langsung berjalan menuju kamarnya dengan wajah yang kesal.Saat dia sudah sampai dikamarnya,tiba - tiba ada notifikasi pesan masuk diponselnya.

Melihat pesan masuk dari Nafsya,Rizam yang awalnya kesal langsung menjadi senang dan tersenyum.Hingga akhirnya tibalah malam hari seperti biasanya keluarga Rizam sedang melakukan makan malam bersama.

Saat makan malam sudah selesai,lalu Narina langsung berbicara

"Bunda... Ayah... Ada yang ingin aku tunjukkan"

"Apa itu?" respon Maulana dan Zainaf secara bersamaan

Saat Narina ingin mengeluarkan ponselnya lalu Rizam langsung berbicara

"Kakak ke kamar duluan ya,soalnya Kakak sudah mengantuk"

Lalu Narina langsung menarik tangan Kakaknya,kemudian dia langsung berbicara

"Orang yang akan diintrogasi tidak boleh pergi"

"Ada apa sih sebenarnya?Bunda jadi penasaran"

"Sebentar Bun" respon Narina

Lalu saat ponselnya Narina diberikan kepada Zainaf,Rizam diam - diam ingun kabur namun Narina langsung menahannya.

"Sabar ya kak" tutur Narina

Kemudian Rizam hanya pasrah,lalu kedua orangtuanya Rizam langsung melihat vidio Rizam yang sedang menyatakan perasaannya pada Nafsya lalu Maulana langsung berbicara

"Wah anak Ayah sangat jantan sekali ya"

"Jelas dong,Rizam gitu loh" respon Rizam dengan sombongnya

"Eh kok malah dipuji?kenapa gak diintrogasi aja sih?" tanya Narina

"Apanya yang perlu diintrogasi?semuanya sudah jelaskan?" respon Rizam

Kemudian Rizam langsung menuju ke kamarnya.Hingga akhirnya tibalah pagi harinya,seperti biasa Rizam dan kedua adik kembarnya berangkat ke sekolah bersama.Dan akhirnya pun pembelajaran dimulai,saat beberapa lama kemudian waktunya istirahat pun tiba lalu Rizam langsung mendekati Nafsya.

"Sayang... Ayo kita ke Kantin sekarang!" ajak Rizam

"Sekarang aku bawa makanan dari rumah dan makanannya pun banyak sekali,bagaimana jika kita makan bersama?"

"Oke,ayo kita makan!tetapi mau makan dimana?"

"Kalau tidak salah lihat,tadi ini aku melihat ada taman disekolah ini.Bagaimana jika kita berdua makan disana?"

"Oke,ayo kita kesana!"

Kemudian mereka berdua langsung menuju ke taman tersebut,dan saat sampai disana lalu mereka pun langsung duduk dikursi yang berada disana.Kemudian Nafsya langsung berbicara,

"Sayang... Ayo buka mulutmu!"

Lalu Rizam langsung mengikuti perintahnya Nafsya kemudian Nafsya langsung menyuapi Rizam.Setelah itu,mereka berdua saling menyuapi.Sementara itu,Zevin yang tak sengaja melewati taman merasa sangat iri dan marah sekali lalu dia langsung bergumam dalam hati

"Aku akan secepatnya merebut dia darimu,Rizam"

Setelah itu,Zevin langsung menuju ke kelasnya dengan ekspresi wajah marahnya.Tiba - tiba Laisya dan kedua temannya yang tak sengaja melintasi taman dan melihat mereka berdua,lalu Laisya langsung berbicara

"Siapa sih cewe yang bersama dengan Rizam?"

"Dia murid baru dikelasnya,dan dia juga telah ditembak oleh Rizam saat hari kemarin"

"Wow aku tak menyangka jika dia bisa membuat Rizam terpukau,tetapi kita gak boleh diam saja.Kita harus memberikan dia pelajaran"

"Benar itu"

Kemudian mereka bertiga langsung menuju ke kelasnya.Sementara itu,Rizam dan Nafsya langsung menuju ke kelasnya karena waktu istirahat telah berakhir.Tak lama kemudian,tibalah waktu pulang.

Nafsya langsung menghampir Rizam dan bertanya

"Sayang... Sekarang kamu mau langsung pulang atau mau kemana gitu?"

"Hari ini aku mau latihan Taekwondo bersama kedua adikku,apakah kamu mau menemaniku latihan?"

"Tentu saja aku mau"

"Yasudah,kalau begitu gak masalahkan kalo kamu pulang dengan menggunakan Taxi?nanti aku akan menjemputmu setelah aku ganti pakaian"

"Ouh gak masalah kok"

Lalu Rizam langsung mencarikan Taxi untuk Nafsya.Setelah itu,dia langsung menaiki mobilnya.Saat sudah sampai dirumah,Rizam dengan cepatnya mengganti pakaian.Kemudian dia langsung berbicara,

"Dek.. Kalian berangkat ke tempat latihan dengan menggunakan mobil ya.Kakak akan menggunakan motor"

Tanpa berkata - kata lagi,Rizam langsung keluar dan mengendarai motornya menuju ke rumah Nafsya.Tak lama kemudian,mereka sudah sampai ditempat latihan Taekwondo.Sebelum Rizam memulai kegiatannya lalu Nafsya langsung berbicara,

"Semangat sayang!"

Rizam hanya membalasnya dengan senyuman,lalu Rizam dan yang lainnya langsung mulai latihan.Betapa terkejutnya Nafsya melihat ...


next chapter
Load failed, please RETRY

Geschenke

Geschenk -- Geschenk erhalten

    Wöchentlicher Energiestatus

    Rank -- Power- Rangliste
    Stone -- Power- Stein

    Stapelfreischaltung von Kapiteln

    Inhaltsverzeichnis

    Anzeigeoptionen

    Hintergrund

    Schriftart

    Größe

    Kapitel-Kommentare

    Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C7
    Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
    • Qualität des Schreibens
    • Veröffentlichungsstabilität
    • Geschichtenentwicklung
    • Charakter-Design
    • Welthintergrund

    Die Gesamtpunktzahl 0.0

    Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
    Stimmen Sie mit Powerstein ab
    Rank NR.-- Macht-Rangliste
    Stone -- Power-Stein
    Unangemessene Inhalte melden
    error Tipp

    Missbrauch melden

    Kommentare zu Absätzen

    Einloggen