Kapitel 214: jodoh dadakan

Gina menyakitkan matanya untuk melihat ke arah balkon do samping.

"Hah, ada apa, kenapa?" Gina berteriak dalam bahasa Jepang.

"Di mana ka Iko, kenapa aku tidak bisa menghubunginya?" Karin berteriak lagi.

Dan lagi-lagi Alex menutup telinganya.

"Hah, Tuan Iko, dia lagi pergi untuk bekerja." Gina tak mau kalah dengan karin.

Alex menggelengkan kepalanya saat mendengar suara wanita-wanita itu.

"Ya ampun, ternyata aku menikahi wanita yang luar biasa." Ucap Alex dengan pelan.

Karin melihat kearah Alex. Dan Alex menaikkan satu halisnya

"Ada apa?" Alex mengusap wajah Karin.

"Ka iko nya gak ada, pantas saja susah di hubungi."

"Ya sudah, kamu langsung pergi aja ke ke samping, apa mau nyuruh pelayan untuk datang ke sana?" Alex merangkul tangan Karin.

Karin memanyunkan bibirnya.

"Iya, aku saja deh yang pergi ke sana, sambil olahraga sore," Karin tersenyum.

Alex menganggukkan kepalanya.

Kini Satria sedang berdiri di hadapan Lusi, setelah berhasil memberikan kue yang sangat lucu itu.