Pria yang menyindir itu adalah Wili Azhari. Dia berdiri di belakang Jeni. Niatnya datang ke tempat yang sama bertujuan untuk dipijat karena tubuhnya terasa sakit setelah insiden tadi bersama Jeni.
Nyatanya, bukan hanya Jeni yang merasa sakit. Wili pun yang berada menindih di atas Jeni terasa sakit dan pegal-pegal.
Wili semakin geram dan murka melihat Jeni yang seolah telah move on setelah kepergian mendiang kakaknya.
Wili geram, melihat Jeni bersama lelaki lain. Sementara Selin kini masih terguncang hatinya setelah kepergian Jefri.
"Pak Wili!" desis Jeni melihat Wili yang melayangkan tatapan nyalang kepadanya.
Namun, Wili tak menanggapinya. Setelah mencibir, Wili kemudian berjalan acuh tak acuh melewati posisi Jeni dan Jeremi berdiri.
Entah pada siapa dan maksudnya apa Wili berbicara seperti itu. Namun, Jeni merasa kalau Wili menyinggungnya. Sebab tak orang lain lagi di sekitarnya selain Jeni dan Jeremi di situ.