Wili tampak menurunkan ponsel pintar itu dari telinganya. Wajahnya sedikit layu saat sambungan telephone dengan mamahnya telah berakhir. Nyatanya, dia merasa tidak enak atas kebohongan yang dibuatnya pada Sindi. Awalnya memang Wili tak bermaksud begitu. Awalnya dia hanya ingin membalas dendamnya pada Jeni dan membuatnya menderita.
Namun, baru juga tiga minggu pernikahan nyatanya dendam itu terkalahkan oleh rasa cinta Wili yang begitu dalam terhadap Jeni.
"Maafkan aku, Mah. Aku tidak bermaksud menyakiti hati Mamah. Semoga kelak Mamah akan memberti jika saatnya tiba aku mengatakan yang sebenarnya pada Mamah," desis Wili berbicara sendiri sambil memikirkan mamahnya.
Setelah terbuay dengan rasa bersalahnya, akhirnya Wili segera melanjutkan perjalanan menuju kediamannya yang ada di Bogor.