App herunterladen
4.76% JANJI MANIS SULTAN / Chapter 2: No space

Kapitel 2: No space

"INO!!buruan ga main bolanya,panas tau,aku pulang sendiri nih"ancamku dari pinggir lapangan.Dan NINO menghampiriku ke pinggir lapangan dengan nafas terengah."Apaan sih kamu panggil aku Ino?? sebel aku dengernya"semburnya kesal.

Aku cuma bisa menahan senyumku."Bodo,aku ga perduli,buruan ih pulang,aku ngantuk banget.Biarin tar aku gak jadi ke rumahmu buat bantuin kerjain tugasmu"keluhku kesal

Nino masuh tersengal lalu berbalik ke arah lapangan.

"Woi aku udahan ya,kalo mau protes ama si queen nih"katanya berteriak pada temannya di lapangan.Terdengar keluhan tak suka dari mereka,,aku tak perduli,aku benar benar sangat mengantuk.

"Ayo pulang,kamu udah makan kan??"tanyanya padaku.Aku cuma mengangguk lalu melempar tasnya kearahnya dengan kesal."Buruan dong Ino"kataku sambil berlalu ke parkiran.Nino merangkul bahuku secara tiba tiba,harum khas tubuhnya langsung menguar di penciumanku,Detak jantungku langsung berlompatan

"Lepas ih bau tau"kataku kesal."Diem,biar kamu ikutan bau kaya aku"katanya sambil tetap merangkul bahuku.Sejujurnya,aku bersorak dalam hati.Aku menangkap pandangan iri banyak pasang mata saat aku melenggang dengan santai bersama Nino di sampingku.Kedekatan aku dan Nino memang sudah menjadi hal biasa.Tapi tetap saja aku senang menangkap pemandangan sirik itu.Ya kalian boleh mangklaim kalian pacar Nino,tapi gak akan mendapat perlakuan yang sama sepertiku.

"Non,pakai swetermu,panas"katanya sambil melempas sweternya ke arahku lalu mrmakai helm.Aku merengut kesal sambil memakai helm dan sweter Nino."Kamu kaya kacung aku tau gak sih,manggil aku Non Non gitu"kataku

"Lah kamu emang kaya Noni bule.Udah buruan naik katanya ngantuk.Kerjain tugasnya di rumah aku aja ya??Bukunya di bawa kan ??"kata Nino yang sudah nangkring di motor ninja 250cc yang berwarna hijau.

"Bawa Ino.Telepon mama aku ya pas dirumah mu nanti,tar pulang aku diomelin ngayap terus"kataku sambil naik jok motor

"Bawel"desisnya bersamaan raungab suara motornya.

"Non!!"katanya menoleh kebelakang sambil membuka kaca helm full facenya.

"Hmm...??"jawabku sambil mendekatkan wajahku pada Nino.

"Katanya aku bau,kok kamu peluk peluk??"godanya setengah berteriak agar aku dengar.Tas ranselnya memang selalu dia gendong di depan bila dia memboncengku.Mungkin sengaja .... hahaha .... iya gak sich

Aku terbelak sebentar."Gak boleh??"kamu horny ya aku peluk gini??"kataku balik balas menggodanya.Nino tertawa"Dikit sich,toket kamu empuk!!"ledeknya.

Aku terbelak lagi lalu melepas pelukanku

"Najong,mesum banget sih"kataku jutek sambil memukul punggungnya.

"Ya elah jaim,udah kalo suka peluk aja"godanya lagi sambil menarik tanganku untuk memeluknya lagi.

"Kalo aku gak peluk kamu,aku bisa jatuh karena motor kamu modelnya nungging.Berarti bukan salah aku dong kalo kamu horny,rasakan aja sendiri,emang enak"ledekku sambil mengusap pahaku menggodanya.

Nino malah ngakak.Aku memeluk pinggang nya,dan Nino menjalankan motornya santai sampai tiba di rumah Nino.Kami turun dan langsung masuk sambil bercanda lagi.

"Hai mah"sapa Nino pada mamanya yang sedang duduk di ruang keluarga.

"Halo tante Inge" kataku sambil bercipika cipiku lalu duduk di sampingnya.

"Baru pulang sih Queen??"tanya tante Inge

"Biasa tan,main bola"kataku.Nino nongol dari arah pantry dengan segelas minuman dingin lalu memberikannya padaku yang sudah tinggal setengah gelas."Niat gak sih kasih minum ke aku"keluhku kesal tapi tetap meminumnya."Ambil lagi sana,kaya baru kesini aja"katanya lalu menghempaskan tubuhnya di samping tante Inge,di sisi yang lain.

"Ambilin No,kan sekalian.Eh kamu lengket banget sih,bau matahari lagi"keluh tante Inge sambil mendorong tubuh nino menjauh.

Nino tergelak."Iya mah,aku mandi.Non,kerjain tugasnya di atas aja ya"katanya sambil beranjak bangun.Aku hanya mengangguk.

Sampai kamar nya Nino langsung menghubungi tante Sophie,mama queen.

📞"Ya No"jawab tante sophie,disebrang sana

📞"queen sekarang di rumahku tan,bantuin ngerjain tugas"

📞"Okey tapi kalo udah selesai kangsung anterin pulang ya no,tante kesepian,ommu lagi ada kerjaan diluar kota soalnya"

📞"Siap tan,udah dulu ya tan"

📞"Yap ..... makasih ya no"

"Adis kemana tante??"tanyaku

"Les dia,tante udah suruh belajar aja sama kamu tapi dia nolak.Dia bilang kamu udah repot bantu Nino belajar"jelas tante Inge.

Aku tersenyum."Dia kelas 2 smp kan tan??"tanyaku."Iya,kenapa??"tanya tante Inge

"Aku pikir kelas 3"kataku."Baru mau naik kelas 3 Queen"jelas tante Inge

"Non,buruan sih naik,aku mau cepet selesai nih tugasnya"jerit Nino dari atas tangga.

"Susul sana,mumpung otaknya lagi lempeng mau belajar"kata tante Inge sambil menepuk pahaku."Aku keatas dulu ya,tan"kataku beranjak bangun.

Kalian jangan heran kalo aku dan Nino bebas di kamar berduaan.Tante Inge tidak pernah kepo karena memang tidak pernah memergoki kami berbuat macam macam jadi dia cuek.

Aku masuk ke kamar saat Nino sedang menarik baju ganti dari lemari.Sepertinya dia habis mandi karena ada handuk yang masih melilit di pinggangnya.Dia juga santai berganti baju di depanku walaupun masih menggunakan handuk.Aku terpaku sesaat di pintu.Astaga....

"Lama kamu ngobrol di bawah sama mama"katanya sambil memakai kaosnya.

"Udah telpon mama aku belum no??"

"Udah .... bawel"

Aku melangkah masuk.Kamar Nino lumayan luas.Hanya ada kasur springbed ukuran king siza tanpa ranjang di pojok kamar dengan sebuah nakas di sampingnya yang berdampingan dengan meja belajar di depan jendela besar,lalu sebuah lemari 4 pintu di sisi lain kamar.Pintu kamar mandi bersebelahan dengan lemari.Ada sebuah lemari TV di samping pintu masuk dan lantainya tertutup karper rebal yang lembut di bawah tempat tidur.

Sebuah gitar tergeletak asal di pojok ruangan dan kamarnya beratoma maskulin khas lelaki.Aku hempaskan tubuhku di kasur.

"Aku tidur bentar ya No"kataku sambil menyalakan AC.

"Tugas aku dulu Non,ini udah hampir jam 3"keluhnya sambil ikut menghempaskan tubuhnya di kasur,di sebelahku.

"Udah aku kerjain Ino,kamu tinggal ketik,jadi aku bisa tidur.Ngantuk banget No,srmalem aku begadang buat ngerjain tugas kamu lo"keluhku.

"Iya .. iya .. mana yang mesti aku ketik??"tanyanya."Di dalem tas Ino,udah aku ketjain di buku kamu.ehh mama udah kamu telepon belum??"tanyaku.

"Udah,ya udah tidur sana,kalo udah selesai aku bangunin"kata Nino sambil beranjak bangun lalu mengubek isi tasku.Dia lalu menyalakan laptop di meja belajarnya lau mulai mengetik.Sambil ditemani lagu 'all i want by kodaline' mengalun lembut dari laptop Nino.Aku diserang kantuk lalu terlelap.

"No,aku tidur ya"kataku dengan mata terpejam.Nino menggeser kursi belajarnya ke arahku.Dia mengusap kepalaku lembut."Tidur"perintahnya lalu aku dengar kursi bergeser lagi.Setelah itu aku terlelap.

"Non,bangun sih!,nyokap kamu nanyain"suara Nini terdengar sambil mengguncang tubuhku pelan."Jam berapa sekarang No??"tanyaku.

"Ampir jam 6.Buruan sih bangun,bantal aku di ilerin mulu sih"katanya sambil menarik lenganku bangkit."Tunggu sih,aku kumpulin nyawa dulu"kataku terduduk.

"Cuci muka sana,biar seger"katanya sambil memakai sepatu ketsnya.

Aku beranjak bangun lalu ke kamar mandi untuk cuci muka.Aku memperbaiki jepitan rambutku lalu keluar dari kamar mandi.Aku buru buru memakai sepatu lalu mengambil tasku.Aku beranjak bangun,mengekor di belakang Nino turun.

Tante Inge sedang nonton TV berdua Gladis di kamar.Aku beranjak menghampiri mereka."Pulang dulu Tan,Dia"kataku sampil mencium tangan tante Inge

"Kamu gak makan malem di sini dulu Queen"kata tante Inge."Di rumah aja tante,mama udah nyariin,soalnya papa lagi keluar kota"jawabku

"Mah,Nino antar Noni pulang dulu,sekalian mau makan di rumah Noni aja ya,Mama jangan tunggu Nino"katanya sambil mencium tangan tante Inge juga.

"Jangan pulang malem malem Nino,besok sekolah"kata tante Inge.

"Assiap mama"kata Nino sebelum menutup pintu kamar mamanya lagi.Aku mengekor di belakangnya.Bunyi alarm mobil terdengar saat kami di teras.

"Kok bawa mobil sih No?"tanyaku

"Mau ujan kayanya,ayo buruan ah" kayanya gak sabar sambil mendorong punggungku ke dalam mobil.Aku menurut lalu menghempaskan tubuhku di dalam mobil honda jazz Nino.

Nino menyetel radio dengan suara pelan lalu menjalankan mobilnya.

"Mau makan diluar atau makan di rumah aja Non?"tanyanya sambil fokus menyetir.

"Di rumah aja deh,kasian mama gak ada yang nemenin makan"tolakku.

Nino hanya mengangguk samar.Aku memperhatikan dirinya yang sedang menyetir santai sambil sesekali bernyanyi mengikuti lagu ' i'm yours' di radio.

Kenapa sih Nino kelihatan keren banget,padahal cuma pakai kaos oblong hotam dan jeans belel yang sobek di bagian lutut.Aku mengagumi dia diam diam.

"Besok pulang sekolah nonton yuk"ajaknya.

"Traktir gak?"tanyaku.

"Bukannya tiap pergi,pasti aku yang traktir ya?"katanya sambil senyum sekilas ke arahku.

"Ya kan emang seharusnya begitu jan"jawabku asal.

"Alasannta?perasaan aku bukan pacarmu"katanya sambil cengar cengir.

"Tapi fungsiku lebih berguna di banding pacar pacar kamu"bantahku.

Nino tertawa sambil mengacak rambutku.Aku cemberut.Ga sadar apa kalo dia ngacak rambutku gitu bisa bikin jantungku jumpalitan,aku cuma bisa menghela nafasku kasar.

"Kenapa Non?"tanyanya.

"Gak pa pa"sanggahku

"Makanya punya pacar biar kamu hm lagi.Kamu punya pacarnya entar aja kalo aku udah nikah"ralatnya.

"Mana ada Nino,yang ada aku jadi perawan tua"keluhku kesal.

"Ya udah santai aja sih,nanti aku cariin"jawabnya santai

"Ogai iihh,lagian mana ada cowo yang berani deket sama aku,kalo kamu ngintilin mulu,kesel tau"kataku.

Nino ngakak."Ya kan aku jagain kamu dari cowo cowo brengsek Non"

"Bukannya kamu sama brengseknya ya??anak orang dipacararin cuma buat di grepe grepe doang"

Nino ngakak lagi.Dia menghentikan mobil pas di lampu merah."Abis aku mau grepe grepe kamu ga di kasih,jadi mending aku grepe grepe cewe lain.Atau kamu mau aku grepe grepe,aku siap kok Non"godanya sambil menatapku

Aku gelagapan."iihhh apaan sih kamu,mesum banget"kataku sambil memukul bahunya pelan.

"Yakin kamu ga mau" kata Nino mulai mengelus pahaku lembut.

Aku merinding,astaga .... ampun deh

"INO!!BERENTI GA!!"saat tangannya mulai naik lebih dalam ke balik rok sekolahku.

Nino menarik tangannya lalu terbahak.Dia menjalankan mobilnya karena lampu sudah hijau."Anjir blushing"ledeknya

Aku melengos membuang muka ke arah jendela. "SERAH!!!"bentakku sambil meredam debaran jantungku.Nino masih tertawa.

"Ini alasan aku ga jasih kamu pacaran. Baru digituin aja udah blushing.Apalagi aku cium bibir kamu"ledeknya lagi

"INO!!kalo kamu trus godain aku,besok besok jalo ada PR ga akan aku banruin sih"ancamku.

"Bodo,aku bisa maksa lo.Denger ya Non,pokoknya kalo ada yang grepe kamu,yang pertama itu mesti aku,bukan orang lain,ngerti jan kamu??"katanya sambil menatap lagi ke arahku

"iihh ngarep banget situ ya,trus menurut kamu,aku bakalan nurut gitu aja"sanggahku

"Liat aja kalo kamu ga nurut,aku perkosa sih"katanya sambil cengar cengir

"iihh ga jelas"kataku jutek

"Sini Non deketan dikit,biar aku bisa cium kamu,kalo ga mau aku perkosa"katanya sambil menarik tanganku dengan tangan kirinya yang bebas

Aku menarik tanganku paksa.Jelas aku gelagapan."iihh berenti konyol deh"elakku mendorong tubuhnya lagi.Nino tergelak lagi.

"Ha ... ha ... Noni terpesona tuh,ngaku deh ngaku aja"ledeknya

Aku merengut kesal.Ga baik banget buat kesehatan jantung aku nih kalo deket deket dia trus."Yuk Non,udah sampai"katanya menghentikan mobil di depan rumahku.

Aku langsung keluar dari mobilnya tanpa menunggunya dulu.Aku buru buru membuka pagar rumahku.

"Assalamualaikum mah" ketukku di depan pintu rumahku.

"Waalaikum salam"jawab mamaku sambil membuka pintu.

Nino sampai di depan pintu tepat saat aku mencium tangan mamaku.

"Kamu dirumah nino??"tanya mama

Nino mencium tangan mama juga.

"Iya tan,tadi bantu bikin tugas terus queen ketiduran"Nino yang jawab

"Omelun aja mah,dia yang rese main bola kelamaan hadi aku pulang malam"kataku sambil berlalu ke kamar.

"Kenapa dia No?"tanya mama masih terdengar saat beranjak ke lantai atas.

"Biasa tan,tadi Nino ledek di mobil" jawab nino santai.

"Kalian tuh bercanda terus sih,ayo masuk ,temenin tante makan!"ajak mama

Aku tak mendengar lagi obrolan Nino dan mama.

Nino mengikuti mama keruang makan sambil nunggu aku mandi.

"Mama papa sehat no"

"Sehat tan.Tante main ke rumah dong,mama papa pasti seneng banget"

"Nanti dech"

"Kelamaan,masa nunggu besanan dulu sih tan baru main ke rumah ku"

Tante sophie tertawa

"kamu suka ya sama anak tante"

"kelihatannya gimana tante??"

"sayang juga sih"

Aku menghela nafas

"Tante lagi mau tau apa sih sebenarnya??"

"Ga .... mau mastiin aja,tante bisa nitip anak tante buat kamu jagain klo kamu sayang dia,seperti tante dan om yang sayang dia"

Aku menatap tante sophie

"Tante butuh bukti apa kalo aku bilang sayang sama noni maksudku sama queen??"

Gantian tanthr sophie yang menghela nafas nya pelan

"Anak tante cantik no,kamu tau kan??"

"Tau,trus??"

"Pinter,aktif,tapi kamu tau sendiri kalo dia gampang sakit.Kadang tante khawatir dia kenapa kenapa.Hanya seperti yang kamu tau anak tante itu keras kepala,ga bisa di larang.Jujur tante cukup tenang kamu deket dia terus,jagain dia.Makanya tante tanya kamu sayang ga sama queen??"

"Cuma tuhan yang tau gimana sayangnya aku sama quren tante,cuma anak tante aja yang ga pernah anggap perhatian sama kasih sayang aku.Aku kadang putus asa sendiri.Yang aku lakuin ya paling kaya gini,ada deket dia terus,buat mastiin dia baik baik aja"

Tante sophie tersenyum

"Makasih yaa no,itu alasan tante biarin queen tetep dekat sama kamu,biar kamu bisa awasin dia terus.Tante sama om percaya sama kamu.Soal perasaan dia sama kamu,masa kamu ga ngerasa dia juga sayang sama kamu??goda tante sophie

Aku mendengus

"Sayang apaan tante,dia marahin aku terus"

"Itu karena dia sayang sama kamu"

"Masa sih tante??"

"Dia cuma takut sakit hati.Kamu kan ganteng dan playboy juga.Awas ya kamu bikin anak tante nangis"ancam tante sophie sambil tertawa

"Mana ada aku bikin dia nangis tan"

"Ga tau aja kamu"

"Masa sih tan"

"Udah ah .... lama lama kamu bisa bongkar semua rahasia queen"

Aku dan tante sophie tertawa

"jadi tante izinin ga kalo aku pacarin anak tante"

"Itu terserah queen,dia yang bakal jalanin,tante sama om selama queen bahagia,ga akan larang.Tapi kamu janji satu hal,jangan berbuat terlampau jauh"

"Ga tan,paling aku cuma cium dikit"

"Kalo cium sih,emang kamu ciumin terus,emang jamu pikir tante ga tau ya??"

"Wah .... parah ngintipin anak sendiri"

"Ngintip gimana?kamu klo setiap pulang pasti anak tante di cium.Untung om kamu bukan orang yang kolot,jadi masih santai anak gadisnya di sosor terus,untung cuma pipi"

"Kalo bibir gimana tan?"

"Kamu pasti sembunyi sembunyilah,ga mungkin biarin tante sama om liat.Lama lana tante aduin sama mama papamu ya!"

"Ya elah tante,mama papaku udah suka dan sayang sama anak tante,paling pas tante ngadu,mama sama papaku nyuruh aku nikahin queen"

Tante sophie menggeleng pelan

"Ngomong sama kamu bikin tante pening"

"Ya elah tan,tenang aja,yang penting aku bakalan jagain queen,itu doang kan yang tante mau.Kalo aku macem macem,aku ga akan lari.Tante tau rumahku dimana,tau keluargaku di mana"

"Hm...okey...tante percaya .... usaha lebih keras ya biar nonimu mau jadi pacarmu"ledek tante sophie

"Slow tan.Makasih ya tan,sayang tante deh"

"Ngerayu"

Queen turun lagi dari kamar setelah mandi.Aku dapati Nino sedang makan malam berdua gengan mama sambil bercanda.


next chapter
Load failed, please RETRY

Wöchentlicher Energiestatus

Rank -- Power- Rangliste
Stone -- Power- Stein

Stapelfreischaltung von Kapiteln

Inhaltsverzeichnis

Anzeigeoptionen

Hintergrund

Schriftart

Größe

Kapitel-Kommentare

Schreiben Sie eine Rezension Lese-Status: C2
Fehler beim Posten. Bitte versuchen Sie es erneut
  • Qualität des Schreibens
  • Veröffentlichungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund

Die Gesamtpunktzahl 0.0

Rezension erfolgreich gepostet! Lesen Sie mehr Rezensionen
Stimmen Sie mit Powerstein ab
Rank NR.-- Macht-Rangliste
Stone -- Power-Stein
Unangemessene Inhalte melden
error Tipp

Missbrauch melden

Kommentare zu Absätzen

Einloggen