Kapitel 176: Terus Berjalan

Malam itu hitam legam.

Langit yang gelap dipenuhi bintang yang memberi pemandangan indah, senada dengan lampu-lampu kendaraan dan bangunan-bangunan di daratan di bawahnya.

Mia tertidur di meja makan, dan 3D rendering-nya masih dijalankan di laptopnya. Kombinasi sempurna dari warna merah dan hitam, merayap keluar sebagai penggambaran dari sifat gila dalam diri manusia!

Terdengar suara pintu dibuka di lorong, dan terdengar suara klik ketika pintu dibuka dari luar.

Mia tidak mendengar apapun, dan napasnya yang tenang menunjukkan betapa lelahnya dia.

Petra menatap Mia yang tertidur di meja makan dengan tatapan dalam. Rasa kasihan menyelip ke matanya yang tajam. Dia melepaskan sepatunya dan berjalan mendekat dengan langkah ringan.

Mia tertidur pulas, dan dengan senyum tipis di bibirnya…. Pertahanannya di siang hari sudah dilepaskan, dan sekarang sosoknya tampak seperti bidadari yang tertinggal di bumi.