Singkatnya, kata-kata itu menyakitinya.
Wira mengerutkan dahinya, dan napasnya terasa agak sesak.
Namun, Mia mendongak ke arah Wira, dan bibirnya menampilkan senyuman yang cukup hangat. "Halo!" seolah baru pertama kali bertemu dengannya, Mia menyapanya dengan ramah.
Wira mencibir, namun dia tidak tahu apakah rasa kesalnya itu untuk dirinya sendiri atau untuk Mia…. Dia tidak menanggapi, hanya menatapnya dengan diam seolah ingin menembaknya.
Melihat Wira tidak menanggapi, Mia tidak terlalu peduli, dan kemudian mulai makan. Gerakannya tidak cepat, seolah-olah dua pria di seberangnya hanya angin lalu.
Setelah makan, dia mengambil serbet dan menyeka mulutnya. Dia menatap Petra dengan agak kesal dan berkata, "Ra, mobilku rusak, tapi aku mau pergi ke salon nanti. Antar aku, ya…" pintanya. Kata-katanya terdengar tenang dan riang, seolah-olah kejadian kemarin tidak pernah terjadi.
"Ya," jawab Petra santai, tanpa banyak emosi.