Petra duduk tanpa memasang ekspresi apa-apa sementara tatapannya yang tajam memindai kerumunan. Kalaupun matanya yang setajam mata elang itu melirik Mia, kejadiannya pasti hanya sesaat, sebelum dia kembali memalingkan pandangan.
Entah kenapa, jantung Mia berdegup kencang. Dia selalu merasa mata Petra dipenuhi amarah…. Tapi karena jantungnya yang berdebar itu, dia merasa dia berpikir terlalu jauh.
Fira duduk di belakang Mia, diam-diam melirik Petra, lalu melirik Mia, kemudian mengerutkan bibir. Apa dia baru saja melihat Petra melihat ke arah Kak Mia? Apa dia hanya berhalusinasi?
"Pasti beberapa dari Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian sudah dengar. Dalam proyek kali ini, akan ada satu atau dua perusahaan yang akan berpartisipasi dalam perancangan semua rumah contoh pada fase keenam Lake Ruby..." Petra berkata perlahan dengan bibir tipisnya.