Mata Petra yang menatap Wira memicing, tampak suram dan dingin. Saat itu musim panas, tapi udara di sekitar mereka terasa mencekam.
"Aku tidak akan membantahnya…" ucap Petra pelan, kemudian melanjutkan, "tapi aku tetap menekankan bahwa, apapun bukti yang kau punya, mari kita bicarakan."
Wira mengepalkan tangannya, matanya masih menatap Petra. Mereka saling mengenal, dan banyak hal yang sudah berubah saat itu.
Sesaat, angin terasa dingin.
Petra tak menunjukkan ekspresi apapun di wajahnya sampai saat itu, dan wajah tampannya tampak tak acuh. Wajah Wira, sementara itu, tampak suram, seolah dia sedang berjuang untuk terakhir kalinya…. Namun sekarang, benang kesabaran terakhir yang dimilikinya putus karena dia berusaha terlalu keras!
Angin berhembus di sekeliling mereka; rasanya hangat, namun mampu menusuk tulang mereka.
Akhirnya, Wira berbalik tanpa mengatakan apa-apa. Dan tubuhnya yang berbalik turut membawa pergi berbagai emosi yang rumit bagi tatapan Petra.