"Aku baru bisa menjawabnya siang ini…" jawab Petra dengan suara tenang. "Ada sesuatu di kantor."
"Apakah masalahnya serius?" tanya Mia sambil mengernyit.
Bibir Petra yang tipis terangkat dalam senyum samar. "Masih dalam tingkat yang bisa kutangani…."
"Baguslah," sahut Mia. Dia menambahkan, "Jangan lupa makan."
"Ya," jawab Petra, senyumnya semakin lebar. "Jangan lupa merindukanku."
"Oh…. Ya." Mia tersenyum manis, kemudian menutup panggilan.
"Ck, ck, Kak Mia. Kau mau memamerkan kasih sayang kalian di depan kami ini setiap hari?" tanya Fira sambil memutar matanya. Dia mengangkat tangan ke depan dada untuk berdoa. "Ya, Tuhan, tolong berikan hambamu yang setia dan melajang ini laki-laki yang juga kaya dan tampan…."
Mia tiba-tiba merasa agak jengkel. Dia memutar matanya, lalu berpaling dari tingkah Fira yang aneh itu dan meminum obatnya.